Seattle, CNN Indonesia -- Ratusan pegiat yang menaiki kayak dan kapal kecil memenuhi teluk Seattle untuk memprotes rencana perusahaan minyak Royal Dutch Shell memulai kembali eksplorasi minyak di Antartika, dan membangun dua anjungan minyak di pelabuhan Seattle.
Kelompok-kelompok lingkungan hidup bertekad untuk menghalangi upaya perusahaan patungan Inggris-Belanda itu mempergunakan Seattle sebagai markas untuk membangun anjungan lepas pantai yang akan dikirim ke laut Chukchi di lepas pantai Alaska.
Mereka menyebut penggalian minyak di perairan antartika yang terpencil itu akan menyebabkan bencana ekologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengunjuk rasa merencanakan aksi protes berjangka waktu lama di darat dan juga di Teluk Elliot tempat pelabuhan Seattle dimana dua anjungan berlabuh pada Kamis (14/5).
Para pegiat yang mempergunakan kayak mendayung di sekitar anjungan itu dan berteriak “Shell No.” Sementara pengunjuk rasa lain memasang poster raksasa berbunyi “Keadilan Iklim”.
Kelompok lingkungan berpendapat bahwa kondisi udara yang sulit dan berubah-ubah tidak memungkinkan kegiatan penggalian di Antartika, satu wilayah dengan lingkungan yang rentan yang membantu mengatur iklim global karena lautan es yang luas.
Allison Warden mengatakan, dia datang dari Alaska untuk mewakili suku Inupiaq, yang bertempat tinggal di Antartika. Dia mengatakan ikan paus yang penting bagi budaya suku itu sangat mudah terkena dampak negatif tumpahan minyak.
“Saya tidak tahu bagaimana budaya saya jika tidak ada ikan paus. Mahluk itu pusat dari semua kegiatan kami,” katanya. “Hubungan kami berbeda dengan sekadar pergi ke toko. Ikan paus sumber makanan bagi seluruh komunitas kami,” tambahnya.
Penentang penempatan anjungan minyak di Seattle, kota yang terkenal sangat membela lingkungan, antara lain adalah Walikota Ed Murray dan Dewan Kota.
Shell tetap mengirim anjungan itu dan terus melaksanakan rencananya meski ada tentangan dan keputusan departemen perencanaan kota bahwa kesepakatan pelabuhan dengan perusahaan itu melanggar ijin.
“Jadwalnya sekarang adalah memastikan anjungan itu siap dikirim,” kata Curtis Smith, juru bicara Shell.
 Dewan Kota Seattle sebelumnya memutuskan kerjasama pelabuhan kota itu dengan Shell melanggar ijin yang ada. (Reuters/Jason Redmond) |
Anjungan kedua dijadwalkan berdiri di pelabuhan itu dalam beberapa hari mendatang.
Awal minggu ini, Biro Manajemen Energi Laut AS memberi ijin bersyarat kepada Shell untuk memulai kembali penggalian bahan bakar fosil di Antartika, yang dicabut sementara setelah terjadi sejumlah kekacauan pada 2012.
Keputusan itu disetujui oleh sejumlah anggota dewan negara bagian Alaska yang mengatakan langkah itu akan menciptakan lapangan kerja dan pemasukan ke negara bagian tersebut.
(yns)