Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, wafat pada Selasa (19/5) dini hari setelah menjalani perawatan intensif di Singapore General Hospital akibat kecelakaan helikopter yang dialaminya. Jenazah Burhan rencananya akan dimakamkan di Yogyakarta.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal memaparkan bahwa jenazah Burhan akan dibawa ke Indonesia dari rumah sakit di Singapura untuk kemudian dikebumikan di Yogyakarta.
"Dimakamkan insya Allah di Yogyakarta," kata Iqbal ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, belum diketahui kapan tepatnya jenazah Burhan akan dikebumikan di Yogyakarta. Iqbal menuturkan bahwa sebelum dibawa ke Yogyakarta, jenazah Burhan akan lebih dulu disemayamkan di Kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta.
"Beliau meninggal karena melaksanakan tugas. Karena itu, akan disemayamkan di Gedung Pancasila Kemlu pagi ini, untuk memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum," kata Iqbal.
Diplomat yang andalIqbal menuturkan bahwa selama menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan dikenal sebagai diplomat yang andal dan dekat dengan berbagai pihak.
"Setiap pejabat sipil dan militer yang saya hubungi di Pakistan mengaku memiliki hubungan atau kenangan pribadi dengan beliau. Ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang diplomat andal dan dekat dengan semua pihak," ujar Iqbal.
Iqbal mengaku dekat dengan sosok Burhan ketika almarhum masih bekerja sebagai Deputi I BIN urusan luar negeri.
Dalam situs resmi BIN, yakni www.bin.go.id yang dilihat pada Selasa (19/5), Burhan bertugas di BIN selama 7 tahun. Dia pernah menduduki posisi yang sangat strategis, yakni Deputi Luar Negeri Kepala BIN.
"Jabatan terakhir beliau sebelum jadi dubes adalah Deputi I BIN jadi dari dulu sudah dekat dan selalu kerja bareng kemlu," kata Iqbal.
Sebelum meninggal, Burhan sempat menyatakan bahwa dia ingin terus bertahan hidup demi kedua putranya. "Saya harus
survive Mas. Anakku
loro (dua)," kata Burhan kepada Iqbal, seperti ditirukan Iqbal.
Selain memikirkan soal kedua anaknya, Burhan juga memikirkan soal jenazah istrinya yang turut menjadi korban dalam kecelakaan helikopter di Pakistan pada Jumat (8/5) lalu.
Istri Burhan, Hery Listyawati, tewas di lokasi kecelakaan ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh di Lembah Naltar, 300 km di sebelah utara Islamabad, Pakistan. Hery dimakamkan di Yogyakarta pada Selasa (14/5) setelah otoritas Pakistan melakukan sejumlah tes DNA untuk memastikan identitas jenazah pasca kecelakaan helikopter itu.
Pemerintah Pakistan memberikan penghargaan "Sitara-e-Pakistan” atas jasa-jasa dan kontribusi almarhumah yang telah mendekatkan hubungan kerja sama bilateral Indonesia dan Pakistan.
Burhan dan istrinya meninggalkan dua putra. Putra sulung Burhan, Fitra Amrullah merupakan mahasiswa semester II Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sementara putra bungsu, Yoga Sulistyo Burhan, 17, bersekolah tingkat SMA di Pakistan.
(ama/ama)