Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, akan diberangkatkan dari Singapura sore ini, Selasa (19/5). Sebelum wafat, Burhan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit General Hospital Singapura.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, jenazah Burhan akan diterbangkan dari Singapura pada pukul 17.30 waktu setempat. Jenazah diperkirakan sampai di Jakarta pada 18.15 WIB.
Tata menyatakan kemungkinan besar jenazah Burhan akan diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia Airlines, namun rencana ini belum dapat dipastikan karena mungkin saja ada perubahan dari KBRI Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya jenazah Burhan akan berangkat pada 17.30 dari Singapura dan akan tiba pada 18.15 di Jakarta, dan akan dibawa ke Kemenlu untuk penghormatan," ujar Tata, sapaan akrab Arrmanatha, Selasa (19/5).
"Dari situ rencananya akan dibawa ke Yogya dengan pesawat khusus dari halim (Perdanakusuma), dan akan ditentukan oleh keluarga untuk dikebumikan," kata Tata melanjutkan.
Tata memaparkan selama menjalani perawatan di Singapura kondisi Burhan dalam terus menurun akibat luka bakar lebih dari 70 persen yang dideritanya. Burhan kemudian menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (19/5) dini hari pukul 00.50 waktu setempat.
Hingga kini, Tata melanjutkan, belum ada kepastian apakah diperlukan autopsi terhadap jenazah Burhan. Selain itu, Kemenlu masih menunggu keterangan dari pihak rumah sakit soal penyebab kematian almarhum.
"Saya belum mengetahui apakah ada autopsi atau tidak, tapi itu salah satu tahap yang harus dilalui sebelum diberangkatkan ke Jakarta," kata Tata.
Sementara, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa kedua putra Burhan telah berada di Singapura untuk menemani keberangkatan jenazah kembali ke tanah air.
Tata menuturkan pihak Kemenlu RI akan berdiskusi dengan kedua putra Burhan terkait hak-hak mereka.
Dubes Burhan Muhammad, 58, tewas dalam kecelakaan helikopter di Lembah Naltar, Pakistan, dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan, pada Jumat (8/5). Istri Burhan, Hery Listyawati, tewas di lokasi kecelakaan setelah helikopter itu jatuh di sebuah sekolah.
Burhan dan istrinya meninggalkan dua putra. Putra sulung Burhan, Fitra Amrullah merupakan mahasiswa semester II Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sementara putra bungsu, Yoga Sulistyo Burhan, 17, bersekolah tingkat SMA di Pakistan.
(ama/stu)