Seoul/Bangkok, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menyatakan tidak akan mengerahkan pendukung "Kaos Merah”nya, dan menyebut satu tahun pemerintah militer sebagai “tidak mengesankan.”
Thaksin yang menghadiri konferensi di Seoul, Korea Selatan, juga mengatakan tidak berencana mendorong anaknya Oak mengambil alih kepemimpinan Partai Puea Thai setelah Yingluck Shinawatra dilarang berlaga di panggung politik selama lima tahun.
“Tidak, kami ingin pemerintah sekarang berhasil, tetapi hal itu tidak mudah,” kata Thaksin kepada Reuters pada Selasa (19/5) ketika ditanya apakah ada rencana mengerahkan pendukung “Kaos Merah” ke jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kinerjanya belum terlihat mengesankan,” komentarnya terhadap pemerintah militer yang sudah setahun berkuasa. “Mereka harus bekerja lebih keras. Mereka harus mengerti dunia, dan mentalitas orang yang sudah bertahun-tahun merasakan demokrasi.”
“Menurut saya cepat atau lambat demokrasi akan berjaya, tetapi kita harus sabar, dan harus bersikap damai,” katanya. “Jangan mempergunakan aksi kekerasan.”
Thaksin yang tinggal di luar negeri untuk menghindari hukuman penjara yang dijatuhkan pada 2008 dalam kasus korupsi, jarang mengeluarkan pendapat terkait politik Thailand sejak militer menjatuhkan pemerintah adiknya Yingluck Shinawatra setahun lalu.
Sementara itu di Bangkok, Yingluck Shinawatra, menghadiri persidangan kasus kelalaian terkait skema subsidi beras bernilai jutaan dolar yang diduga dikorupsi.
Dalam persidangan ini, pengadilan memutuskan melarang mantan perdana menteri yang juga adik dari Thaksin ini bepergian ke luar negeri.
Proses peradilan ini merupakan dakwaan terbaru untuk mantan perdana menteri yang juga merupakan adik dari Thaksin. Pendukungnya mengatakan hal ini merupakan upaya pemerintah militer dan sekutu dari kelompok kemapanan untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
Yingluck sendiri menyangkal tuduhan itu dan kini terancam hukuman penjara maksimum 10 tahun jika terbukti bersalah.
Sekitar 200 pendukungnya berkumpul di luar pengadilan yang berlangsung Selasa (19/5) ini, dan beberapa diantaranya berteriak: “Perdana menteri Rakyat! Yingluck adalah perdana menteri rakyat! Anda harus terus berjuang!”.
(yns)