Surat Kaleng Berisi Ancaman Terus Berdatangan ke KJRI Sydney

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 07:39 WIB
Sejak beberapa bulan sebelum eksekusi mati duo Bali Nine hingga Selasa (19/5) lalu, KJRI Sydney terus menerima surat kaleng berisi ancaman.
Sejak beberapa bulan sebelum eksekusi mati duo Bali Nine hingga Selasa (19/5) lalu, kantor KJRI di Sydney terus menerima surat kaleng berisi ancaman. (Ilustrasi/Pixabay/Joshua Willson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Indonesia terus menerima surat kaleng berisi ancaman dari orang tak dikenal. Surat itu memaparkan ketidaksukaan warga Australia atas penerapan eksekusi mati di Indonesia dan ancaman kepada WNI di Australia.

Konjen RI di Sydney, Yayan GH Mulyana, memaparkan bahwa surat semacam itu terus berdatangan ke kantor KJRI Sydney sejak beberapa bulan sebelum eksekusi mati terpidana narkoba tahap dua yang merenggut nyawa dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

"Surat tersebut tidak menyertakan nama dan alamat pengirim, dan sudah sejak beberapa bulan yang lalu," kata Yayan ketika dihubungi CNN Indonesia, Rabu (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berisi kecaman atas eksekusi mati, surat itu juga berisi ancaman terhadap warga Indonesia di negeri kangguru tersebut. Surat kaleng terbaru diterima KJRI Sydney pada Selasa (19/5).

"Yang terbaru pada kemarin sore, 19 Mei 2015, kami menerima selembar surat yang mengungkapkan rasa ketidaksukaan atas eksekusi dan ancaman bahwa akan ada aksi balas dendam yang ingin mencederai WNI di sini," kata Yayan.

Merespon surat ancaman tersebut, KJRI telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian setempat. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada informasi terbaru dari pihak kepolisian.

"Polisi masih melakukan uji forensik," ucap Yayan.

Hingga saat ini, Yayan melanjutkan, belum ada laporan soal tindak kekerasan terhadap WNI di Sydney seperti yang dipaparkan dalam surat ancaman tersebut.

Meski demikian, Yayan menghimbau kepada para WNI, termasuk para mahasiswa Indonesia, untuk tetap tenang dan waspada, seraya tetap melaksanakan aktivitas keseharian di Sydney.

Yayan menyatakan KJRI juga telah menyebarkan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu para WNI mendapatkan ancaman atau tindak kekerasan.

Terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Andrew Chan Andrew Chan ditangkap bersama Scott Rush, Michael Czugaj, Renae Lawrence, dan Martin Stephens di Bandara Ngurah Rai Denpasar pada 17 April 2005 karena kedapatan membawa 8,3 kilogram heroin. 

Sementara Myuran Sukumaran, Tan Duc Thanh Nguyen, Si Yi Chen, dan Matthew Norman ditangkap di Kuta saat tengah bersiap untuk mengirim heroin tahap dua. 

Chan dan Sukumaran tewas di tangan regu tembak pada Rabu (29/4) dini hari pukul 00.35 di Nusakambangan, bersama dengan enam terpidana mati kasus narkoba lainnya. Empat di antaranya berasal dari Nigeria. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil dan Zainal Abidin dari Indonesia. 

Sementara, hingga saat ini, tujuh anggota Bali Nine lainnya masih mendekam dalam penjara Indonesia. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER