KBRI di Australia Terima Paket Bubuk Putih Mencurigakan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2015 11:27 WIB
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Australia, menerima sebuah paket berisi bubuk putih mencurigakan pada Senin (4/5).
Pihak KBRI belum dapat memastikan apakah pengiriman paket mencurigakan tersebut berhubungan dengan eksekusi dua terpidana mati dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. (Dok. KBRI Canberra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Australia, menerima sebuah paket berisi bubuk putih mencurigakan pada Senin (4/5). Paket tersebut kini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Kepolisian Federal Australia.

"Kejadiannya sekitar pukul 10.45, kami menerima surat. Setelah dibuka, ada bubuk putih di dalamnya," ujar Juru Bicara KBRI di Canberra, Sade Bimantara, kepada CNN Indonesia.

Setelah mendapat laporan mengenai paket mencurigakan tersebut, Kepolisian Federal Australia langsung meluncur ke gedung kedubes. Jalan di sekitar KBRI pun ditutup sementara saat proses pemeriksaan berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penutupan biasa karena ada empat truk peneliti material dan memang ketentuan saat proses investigasi, jalan harus ditutup. Hanya sebentar, sekitar satu jam dan sekarang sudah dibuka kembali," tutur Sade.

Usai investigasi di kedubes rampung, polisi membawa bubuk putih tersebut ke Departemen Kesehatan Australia untuk diteliti lebih lanjut. "Semua sudah diamankan. Kita tinggal tunggu hasil pemeriksaan," kata Sade.

Sementara itu, listrik di KBRI padam. "Hanya short circuit biasa. Saya rasa tidak ada hubungannya (dengan pengiriman paket mencurigakan)," papar Sade.

Sade sendiri belum dapat memastikan apakah pengiriman paket mencurigakan tersebut berhubungan dengan eksekusi dua terpidana mati dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, oleh Indonesia pada Rabu (29/4) dini hari.

Menurut Sade, sebelum eksekusi dilaksanakan memang ada beberapa aksi damai dari para warga Australia yang menentang eksekusi mati Chan dan Sukumaran. "Memang ada tanggal 27, 28. 29 April, tapi sekarang sudah tidak ada. Semuanya aman," ucap Sade.

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ditangkap di Bandara Ngurah Rai Bali saat mencoba menyelundupkan sekitar 8 kg heroin ke Australia.

Chan dan Sukumaran tewas di tangan regu tembak pada Rabu (29/4) dini hari pukul 00.35 di Nusakambangan, bersama dengan enam terpidana mati kasus narkoba lainnya. Empat di antaranya berasal dari Nigeria. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil dan Zainal Abidin dari Indonesia. 

Hingga saat ini, tujuh anggota Bali Nine lainnya masih mendekam dalam penjara Indonesia. (stu/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER