Australia Pangkas Bantuan untuk Indonesia

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 12:29 WIB
Pemerintah Australia memotong bantuan untuk Indonesia hingga setengahnya pada anggaran federal 2015. Terkait eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran?
Pemerintah Australia memotong bantuan untuk Indonesia hingga setengahnya pada anggaran federal 2015. (Reuters/Sean Davey)
Canberra, CNN Indonesia -- Pemerintah Australia memotong bantuan untuk Indonesia hingga setengahnya pada anggaran federal 2015. Anggaran ini ditetapkan tidak lama setelah pemerintahan Joko Widodo mengabaikan permohonan Perdana Menteri Tony Abbott untuk mengampuni dua warga Australia yang dieksekusi mati.

Seperti disampaikan Sydney Morning Herald, Rabu (13/5), dana bantuan asing Australia untuk Indonesia berkurang dari AU$605,3 juta menjadi AU$366,4 juta. Diketahui bahwa pemotongan salah satunya disebabkan oleh berakhirnya program bantuan jangka panjang untuk rehabilitasi Aceh pasca tsunami. Australia saat ini juga akan mengambil langkah penghematan.

Menurut Menteri Luar Negeri Julie Bishop, dalam tahun anggaran 2015 Australia menyediakan Bantuan Pembangunan resmi sebesar AU$4 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemangkasan bantuan untuk Indonesia ini memunculkan pertanyaan soal hubungannya dengan eksekusi Chan dan Sukumaran bulan lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Natsir membantah adanya hubungan antara keduanya.

"Jangan menghubungkan keduanya. Bahkan saya tidak ingin menyinggungnya. Penjelasan dari Menteri Luar Negeri Australia jelas. Kami akan memperkuat kemitraan," kata pria yang akrab disapa Tata itu pada SMH.

Sebelumnya awal bulan ini pada media, Tata mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang dana pembangunannya murni datang dari pemasukan internal.

Menurut penuturan Tata, dana pembangunan infrastruktur yang digelontorkan pemerintah dari APBN pada 2015 mencapai Rp2.093 triliun. "Itu purely dari biaya sendiri. Indonesia saat ini sudah tidak lagi merupakan negara yang membutuhkan bantuan untuk biaya pembangunan," kata Tata saat itu.

Indonesia juga sekarang dalam posisi negara pemberi bantuan. Tata menjelaskan, baru-baru ini Indonesia memberikan bantuan US$2 juta pada Kepulauan Solomon dan gempa di Nepal.

Selain Indonesia, Australia juga memangkas bantuan untuk beberapa negara, di antaranya Filipina dan Vietnam sebesar 40 persen.

Namun negara-negara yang terlibat dalam pusat pemrosesan suaka regional dan penampungan para pencari suaka tidak terkena dampak pemotongan anggaran.

Papua Nugini, penerima bantuan terbesar Australia, hanya mengalami pemangkasan bantuan sebesar 5 persen. Tahun ini negara itu akan menerima dana dari Australia sebesar AU$553,6 juta. Tahun lalu, Papua Nugini mendapatkan AU$557,1 juta.

Pemerintah Canberra juga memangkas bantuan untuk negara-negara Afrika sebesar 70 persen seiring komitmen Abbott untuk meningkatkan pengaruh Australia di wilayah Indo-Pasifik.

Demi penghematan anggaran, dalam tiga tahun ke depan, bujet luar negeri Australia akan disunat hingga AU$3,7 miliar. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER