Raja Saudi Janji Menghukum Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid

Ike Agestu | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 08:39 WIB
Setidaknya 21 orang dilaporkan tewas dan 81 lainnya terluka ketika pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid milik kaum Syiah di Arab Saudi.
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya saat shalat Jumat di desa al-Qadeeh, Arab Saudi, menewaskan setidaknya 21 orang dan melukai 81 lainnya. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya saat shalat Jumat di desa al-Qadeeh, Arab Saudi, menewaskan setidaknya 21 orang dan melukai 81 lainnya.

Raja Saudi, Salman bi Abdulaziz pada Minggu (24/5) mengatakan bahwa ia berduka karena ledakan bom itu dan siapapun yang berkaitan atau yang bersimpati terhadap  terhadap serangan akan diadili.

"Kami bersedih karena dahsyatnya kejahatan agresi teroris yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan," kata Salman dalam pesannya untuk Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, yang juga menjadi menteri dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap peserta, perencana, pendukung atau simpatisan kejahatan keji ini akan bertanggung jawab, diadili dan akan menerima hukuman yang layak," kata dia, menambahkan bahwa Arab Saudi tidak akan pernah berhenti memerangi militan.

Pada Sabtu, pihak berwenang di negara itu mengidentifikasi Shalih bin Abdulrahman Salih Al Ghishaami, seorang warga negara Saudi, sebagai pelaku bom bunuh diri, menurut media Al Arabiya.

Pihak berwenang menangkap 26 anggota dari sel yang berafiliasi dengan ISIS, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Jumat tersebut.

"Namanya Salih bin Abdulrahman Saleh Al Ghishaami, berkebangsaan Saudi. Ia pernah dicari oleh pihak keamanan karena merupakan sel teroris yang menerima petunjuk dari Daesh [ISIS] di luar negeri," kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh pejabat Saudi Press Agency.

Sementara Ayah Al-Qishaami telah ditahan untuk sementara waktu.

"Sel itu ditemukan bulan lalu, dan sejauh 26 anggotanya, semua warga negara Saudi, telah ditangkap," kata kementerian dalam negeri.

Ribuan warga Syiah turun ke jalan pada Jumat malam setelah serangan di masjid. (Reuters/Stringer)
Tensi Sunni-Syiah

Sekitar 150 orang sedang melakukan ibadah shalat Jumat di masjid yang diketahui milik kaum Syiah tersebut.

Ulama terkenal Sunni, Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh, mengatakan bahwa serangan itu ditujukan untuk menabur kekacauan.

“Ini sepenuhnya adalah plot keriminal yang bertujuan untuk memecah dan menabur kekacauan di negara kita, namun itu tidak akan terjadi. Bangsa dan masyarakat kita bersatu di bawah kepemimpinan yang bijak,” ujar Abdulaziz, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, ribban pemrotes turun ke jalanan al-Qadeeh pada Jumat malam setelah serangan.

Sheikh Mohammed Obeidan, seorang ulama Syiah, menyerukan pada pengikutnya untuk tidak menyerah pada kemarahan dan terus memelihara perdamaian.

“Kita akan berdiri di hadapan mereka yang berpikir bahwa keyakinan kita adalah penyebab rasa takut dan khawatir… Shalat berjamaah, yang tenang, teratur, dengan menahan diri, adalah cara yang tepat untuk menanggapi kekuatan dan kegelapan yang penuh kebencian ini,” ujar dia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER