Jakarta, CNN Indonesia -- Bom mobil meledak di parkiran di dua hotel bintang lima di Baghdad pada Kamis (28/5) mendekati tengah malam, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 30 lainnya.
Seperti dilansir Reuters, menurut keterangan dari polisi dan petugas medis, ledakan pertama terjadi di Hotel Babylon, hotel megah yang sering digunakan sebagai tempat pertemuan para pejabat pemerintah. Hotel yang baru diperbarui ini berasa di sisi Sungai Tigris. Bom kedua meledak di Hotel Meridian.
Sementara, Channel NewsAsia melaporkan setidaknya tiga petugas kepolisian turut menjadi korban ledakan itu. Petugas polisi menemukan satu bom mobil lannya di dekat parkiran Hotel Babylon dan tengah berupaya untuk menjinakkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan bom semakin meningkat belakangan ini di Irak, utamanya setelah pemerintah Irak mencabut jam malam, yang telah berlangsung selama satu dekade, di Baghdad pada awal tahun ini, untuk memulihkan kembali kondisi ibu kota.
Sementara, militer Irak terus berjuang melawan kelompok militan ISIS yang menyerang berbagai daerah di negara itu sejak tahun lalu. ISIS telah menguasai Ramadi, yang terletak di bagian barat Irak, sejak pertengahan Mei lalu.
Direbutnya Ramadi oleh ISIS dianggap sebagai kemunduran militar Irak dan kemenangan terbesar ISIS hingga saat ini.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter, pada awal pekan ini menyatakan bahwa kelemahan tentara Irak menjadi penyebab utama jatuhnya kota Ramadi ke tangan ISIS.
Pernyataan Carter ini merupakan yang terkeras dari pemerintahan Obama sejak Ramadi jatuh ke tangan ISIS. AS mempercepat pengiriman beberapa senjata bagi pasukan Irak karena ISIS telah membuat kemajuan lagi di beberapa daerah.
Beberapa pejabat AS, termasuk Senator John McCain, telah menyerukan lebih banyak tentara AS di Irak. Saat ini, terdapat sekitar 3.000 personil militer di Irak namun mereka tidak berada di pertempuran, melainkan hanya memberi pelatihan kepada pasukan Irak.
(ama/ama)