Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir 25 ribu orang melarikan diri dari Kota Ramadi, Irak barat, setelah kota itu terus-menerus menerima gempuran serangan dari kelompok militan ISIS. Sebagian besar warga Ramadi menuju ibu kota Baghdad untuk melindungi diri dan keluarga mereka.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Irak memaparkan bahwa PBB dan badan bantuan lainnya mulai mendistribusikan makanan, air dan pasokan medis serta mendirikan kamp dan toilet sementara.
Namun, bantuan tersebut hampir menghabiskan seluruh dana untuk operasi bantuan di Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadi jatuh ke tangan ISIS sejak akhir pekan lalu. Sebelumnya, sekitar 130 ribu warga Irak barat pada April tahun lalu.
"Ribuan keluarga yang melarikan diri sebelumnya telah kembali ke rumah mereka di Ramadi. Namun, mereka terpaksa melarikan diri untuk kedua kalinya setelah pertempuran pecah lagi," kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Irak, Lise Grande, dalam surat pernyataan dari PBB, dikutip dari Reuters, Selasa (19/5).
"Tidak ada yang lebih penting sekarang daripada membantu warga yang melarikan diri dari Ramadi. Mereka berada dalam kesulitan dan kita harus membantu mereka," kata Grande melanjutkan.
"Ribuan orang harus tidur di tempat terbuka karena mereka tidak memiliki tempat tinggal. Kami dapat memberikan bantuan lebih jika kami memliki dana," ujar Grande.
Sejumlah badan PBB dan organisasi bantuan lainnya memberikan bantuan kepada 2,5 juta orang yang terusir dan terpaksa mengungsi dari Irak. Namun, dana bantuan untuk menolong mereka kini hampir habis. Sebanyak 56 program kesehatan di Irak juga akan berakhir pada Juni mendatang.
"Pada bulan Juli, bantuan makanan akan dihentikan," kata Grande.
Kelompok militan ISIS mengklaim kendali penuh atas Kota Ramadi pada Minggu (17/5). Klaim ISIS ini menandakan kekalahan terbesar pemerintahan Irak sejak memerangi ISIS pertengahan tahun lalu.
Terkait hal ini, Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, menyetujui penugasan milisi Syiah untuk mencoba untuk merebut kembali daerah tersebut. Langkah ini sebelumnya tidak dilakukan untuk mencegah bentrok sektarian antara warga Sunni dan milisi Syiah.
Pada Senin (19/5), milisi Syiah tiba di dekat Kota Ramadi dari Baghdad untuk membantu militer merebut kembali kota tersebut dari tangan ISIS. (
Baca juga: Ribuan Milisi Syiah Bersiap Merebut Kembali Ramadi dari ISIS)
(ama/ama)