Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Vladimir Putin mengubah peraturan perang dengan melarang publikasi setiap nama tentara yang tewas dalam tugas di masa-masa damai. Hal ini kian mempertegas kecurigaan keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina timur yang selama ini dibantah Putin.
Diberitakan Reuters, Kamis (28/5), Putin mengamandemen peraturan yang sebelumnya hanya melarang publikasi nama tentara Rusia yang tewas di masa perang. Sekarang, seluruh nama tentara yang tewas saat tugas di masa damai menjadi rahasia negara dan dilarang diumumkan.
Perubahan peraturan ini semakin memperkuat dugaan keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina. Pasalnya dengan peraturan ini, seluruh tentara Rusia yang diduga terlibat dalam konflik Ukraina dan tewas tidak akan terpublikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Putin berkeras membantah menurunkan tentara dan persenjataan ke Ukraina kendati berbagai bukti dihadirkan oleh para kelompok oposisi.
Juru bicara Putin Dmitry Peskov juga membantah adanya hubungan antara langkah terbaru pemerintah Kremlin ini dengan konflik di timur Ukraina. Sejauh ini sudah lebih dari 6.100 orang tewas dalam konflik bersenjata antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia.
"Peningkatan undang-undang rahasia negara tengah dilakukan," kata Peskov singkat.
Keputusan Putin dikecam oleh Amerika Serikat yang mengatakan bahwa ini akan berdampak buruk para transparansi dan kebebasan pers di Rusia.
"Kami melihat ini adalah upaya untuk menutupi hal-hal yang telah diketahui khalayak, yaitu keterlibatan personel aktif militer Rusia yang berperang dan tewas di Ukraina timur, yang terus dibantah oleh pemerintah Rusia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jeff Rathke.
Negara Beruang Merah memang membantah mengirim tentara ke Ukraina, namun aktivis anti-Kremlin melaporkan bahwa sedikitnya 220 tentara Rusia terbunuh di dua titik di Ukraina timur musim panas lalu dan awal tahun ini.
Boris Nemtsov, pemimpin oposisi yang menginisiasi laporan tersebut ditembak mati pada Februari. Tangan kanannya yang ikut membantu finalisasi dokumen tersebut, Ilya Yashin mengatakan pada Reuters, "ini menunjukkan bahwa perang dengan Ukraina -yang tidak diumumkan tapi terjadi- adalah aib bagi Putin."
Laporan Reuters pekan ini juga menunjukkan bukti bahwa Rusia
diam-diam mengirimkan persenjataan berat seperti tank, artileri dan truk militer ke dekat perbatasan Ukraina. Selain itu juga terlihat tentara Rusia tanpa atribut negara, pemandangan yang sama seperti terlihat di wilayah Crimea yang dicaplok Kremlin tahun lalu.
Ditanya soal indikasi invasi Ukraina oleh Rusia terkait pergerakan tentara ini, Peskov menjawab, "Saya rasa kata-kata dalam pertanyaan ini tidak pantas."
(den)