Acungkan Pisau, Pria di Boston Ditembak Mati Polisi

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 06:30 WIB
Usaama Rahim telah diawasi oleh FBI selama sekitar 18 bulan karena diduga radikal dan terlibat jaringan ISIS.
Usaama Rahim telah diawasi oleh FBI selama sekitar 18 bulan karena diduga radikal dan terlibat jaringan ISIS. (Reuters/Brian Snyder)
Boston, CNN Indonesia -- Seorang pria di Boston, Amerika Serikat, ditembak mati setelah mengacungkan pisau militer ke arah polisi. Pria tersebut disebut telah lama dipantau oleh polisi dan FBI atas dugaan radikalisme.

Diberitakan USA Today, insiden yang terjadi pada Selasa (2/6) ini menimpa Usaama Rahim di sebuah tempat parkir mobil sebelah baratdaya kota itu. Menurut laporan juru bicara polisi, Stephen McNulty, Rahim menolak menurunkan pisau sehingga seorang polisi dan agen FBI yang membuntutinya terpaksa melepaskan tembakan.

Rahim tertembak di bagian dada dan perut hingga akhirnya tewas. Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa pria 26 tahun ini telah diawasi Gugus Tugas Terorisme Gabungan FBI karena diduga merupakan pendukung dan simpatisan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahim adalah saudara laki-laki dari imam masjid di Boston, Ibrahim Rahim. Kakaknya membantah bahwa adiknya yang lebih dulu bertindak agresif. Menurut Ibrahim, Rahim ditembak tiga kali di punggungnya oleh petugas saat sedang menelepon ayahnya.

Ibrahim mendesak penyelidikan yang transparan dan jelas terkait kematian adiknya tersebut. Melalui media sosial, Ibrahim juga meminta doa dari umat Muslim AS.

Komisaris Polisi Boston Williams Evans mengatakan bahwa tindakan Rahim yang mengacungkan pisau terekam jelas di kamera pengawas atau CCTV. Menurut Evan, polisi sempat meminta Rahim untuk menurunkan senjata namun tidak dilakukan sehingga tembakan dilepaskan.

"Polisi mengambil tindakan sesuai yang mereka terima dalam pelatihan, sayangnya, harus merenggut nyawa," kata Evans, dikutip CNN.

Menurut Evans, Rahim dan dua kawannya telah diawasi oleh FBI selama sekitar 18 bulan setelah diduga menjadi pendukung ISIS. FBI menekankan adanya perubahan perilaku pada Evans, bisa disaksikan dari aktivitas di media sosialnya yang banyak komentar yang mengancam nyawa petugas.

Penembakan itu kini masih dalam penyelidikan. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER