Ayah Pelaku Penembakan Texas Yakin Putranya Dipaksa

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 06:39 WIB
Azam Soofi, ayah dari Nadir Soofi, salah satu dua pelaku penembakan meyakini putranya dipaksa untuk meluncurkan serangan tersebut.
Salah satu dari dua jenazah pelaku penembakan di luar gedung pameran bertajuk
Texas, CNN Indonesia -- Azam Soofi, ayah dari Nadir Soofi, salah satu dua pelaku penembakan di pameran seni tentang Nabi Muhammad di Texas, menyakini putranya dipaksa seseorang untuk meluncurkan serangan itu.

"Soofi adalah anak yang baik," kata Azam dalam sebuah pernyataan yang diunggah di internet pada Rabu (6/5), dikutip dari Reuters.

"Seseorang pasti memaksanya ke dalam situasi ini," kata Azam melanjutkan. Hingga saat ini, Azam tidak bersedia untuk memberikan komentar secara langsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soofi merupakan mantan siswa populer di negara asalnya di Pakistan. Namun, setelah pindah ke Amerika Serikat di usia remaja, Soofi mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Kisah Soofi, serupa dengan sejumlah kisah imigran Muslim lainnya yang sulit menyesuaikan diri di negara Barat. Kisahnya penuh dengan rasa kekecewaan, keterasingan, dan pencarian jati diri yang berakhir dengan tindakan militan.

Polisi mengungkapkan hal tersebut menjadi motif serangan penembakan yang diluncurkan Soofi dan rekan sekamarnya, Elton Simpson, di luar gedung pameran bertajuk "Muhammad Art Exhibit and Cartoon Contest" pada Minggu (3/5) lalu.

Soofi dan Simpson pun tewas ditembak petugas keamanan di tempat kejadian.

Para penyidik tengah menginvestigasi klaim yang diluncurkan kelompok ISIS pada Selasa (5/5) bahwa Soofi dan rekannya, Elton Simpson alias Mutawakil meluncurkan serangan atas instruksi mereka.

Sebuah pernyataan audio ISIS yang disiarkan stasiun radio al-Bayan menyatakan Simpson dan Soofi adalah "dua tentara kekhalifahan".

Namun, klaim itu mulai diragukan para ahli kontraterorisme yang menyatakan bahwa ISIS tidak mempunyai peran operasional dalam serangan itu.

Para ahli menilai bahwa Simpson dan Soofi meluncurkan serangan dengan keinginan sendiri, alias lone wolf, dan tidak dimotori oleh organisasi teroris tertentu.

Sumber dari penegak hukum federal mengungkapkan bahwa pemerintah AS kini terus melakukan penyelidikan terhadap Simpson seputar waktu penembakan. Penyidik juga menelusuri komunikasi antar Simpson dengan kerabatnya, baik di AS maupun luar negeri.  (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER