Phoenix, CNN Indonesia -- Masyarakat Amerika Serikat menyuarakan protes terhadap sikap anti-Islam yang ditunjukkan oleh sekelompok orang di luar masjid di Phoenix. Menurut mereka, aksi Islamofobia itu tidak menunjukkan semangat Amerika yang pluralis dan saling menghargai.
Dengan bendera hashtag #NotMyAmerica, masyarakat Negeri Paman Sam di Twitter menyatakan bahwa tindakan kelompok yang mengecam Islam itu sudah keluar dari nilai-nilai yang dianut Amerika.
Ditambah lagi, kata-kata kasar, makian keluar dari mulut para pemrotes saat Muslim Phoenix beribadah di dalam masjid. Selain itu, para pemrotes juga membawa senjata, pistol dan senapan.
Aksi tersebut yang diprakarsai oleh Jon Ritzheimer disebut adalah reaksi atas upaya penyerangan pada pameran karikatur Nabi Muhammad awal Maret lalu yang menewaskan dua pelaku.
Sekitar 250 orang ikut serta dalam aksi tersebut. Beberapa terlihat membawa bendera Amerika Serikat, senjata api dan beberapa gambar karikatur Nabi Muhammad.
Menurut netizen, aksi tersebut sangat munafik karena menyuarakan penentangan terhadap kekerasan dengan kekerasan juga. Beberapa pengguna Twitter lainnya mengatakan bahwa penyelenggara aksi itu adalah wujud terorisme, terlebih karena mereka membawa senjata.
Sementara di seberang jalan, ada aksi tandingan yang menentang Islamofobia, membawa gambar-gambar perdamaian, memberikan dukungan untuk umat Islam dan komunitas Muslim di Masjid Phoenix.
Pengguna Twitter lainnya mengatakan bahwa aksi Islamofobia yang kian merebak di AS berdampak buruk bagi anak-anak Muslim di sekolah, di antaranya maraknya bullying terhadap mereka.
(den)