Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria di Atlanta, Amerika Serikat, memicu kehebohan setelah dengan santainya membawa senapan masuk ke bandara. Dengan dalih hukum negara bagian Georgia, pria ini tidak bisa disentuh aparat.
Seperti diberitakan Daily News, Rabu (3/6), pria bernama Jim Cooley ini ringan saja menenteng senapan semi-otomatis AR-15 yang terisi penuh 100 peluru di drum magasinnya saat mengantar putri dan istrinya ke Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta.
Pemandangan itu membuat beberapa orang mengernyitkan dahi, tidak terkecuali para polisi bandara. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena peraturan negara bagian membebaskan kepemilikan senjata dan membawanya ke tempat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya polisi hanya berkeliaran di sekitar Cooley. Pria ini merekam aksi polisi itu dan mengunggahnya di Youtube. Dalam video terlihat Cooley malah justru mencari masalah dengan aparat.
"Apakah kalian menuduh saya akan membuat masalah? Saya anggap itu pelecehan!" kata Cooley.
Ketiga polisi itu juga hanya menjawab seadanya saat Cooley menanyakan nama dan nomor lencana mereka.
[Gambas:Youtube]Hal yang sama terjadi di dalam bandara sebelum titik pemeriksaan pihak keamanan. Cooley yang berjalan gagah sambil menenteng senjata dihampiri oleh kepala pemadam di bandara. Pertanyaan kepala pemadam dijawab dengan ketus oleh Cooley.
"Anda bahkan tidak boleh bertanya soal identitas saya. Apa yang harus lakukan adalah mengecek kebijakan bandara, maka kau akan mengerti mengapa kau tidak seharusnya mendekati saya," ujar Cooley.
Seluruh percakapan itu direkam dan diunggahnya ke Youtube. Sementara terlihat putrinya yang memunggunginya saat dia berargumen dengan petugas.
Dia juga sempat berfoto dengan putrinya lalu mengirimkan foto itu ke beberapa kantor berita.
Cooley berdalih, dia membawa senjata untuk melindungi istri dan anaknya. "Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," ujar Cooley.
[Gambas:Youtube]Tidak melanggar hukumSecara hukum Cooley tidak melanggar aturan apapun, itulah sebabnya para petugas tidak bisa berbuat apa-apa.
Negara bagian Georgia bulan Juli lalu memperbolehkan warga membawa senjata ke tempat publik, seperti beberapa wilayah di bandara, bar, sekolah dan tempat ibadah.
Peraturan serupa juga diterapkan di beberapa wilayah AS, salah satunya adalah di Phoenix, Arizona. Itulah mengapa para demonstran anti-Islam bulan lalu banyak yang membawa senapan.
Cooley yang telah dua kali membawa senjata ke bandara memuji keputusan pemerintah Georgia ini. Menurut dia, warga harus mempelajari dan menerima keputusan pemerintah yang memperbolehkan membawa senjata.
"Saya berharap mereka mengerti hukum Georgia. Jika tidak tahu, atau tidak tahan melihat seseorang membawa senjata, sebaiknya mereka pindah," kata pria 50 tahun ini pada media.
Penelusuran media menyebutkan bahwa Cooley adalah mantan tentara Garda Nasional di Illinois. Dia bertugas selama 13 bulan antara tahun 1990 dan 1991 sebelum akhirnya dipecat. Juru bicara Garda Nasional Letkol Brad Leighton tidak mengungkapkan alasan pemecatannya.
(den)