Bahrain Klaim Telah Kacaukan Kelompok Anti Pemerintah

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 05:24 WIB
Pihak berwenang Bahrain mengatakan telah mengambil tindakan terhadap kelompok Islam Syiah anti pemerintah bernama Saraya al-Ashtar yang terkait dengan Iran.
Barack Obama dan Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad bin Isa al-Khalifa yang merupakan sekutu dekat AS di Timur Tengah. (Reuters/Jonathan Ernst)
Dubai, CNN Indonesia -- Bahrain mengatakan telah mengacaukan satu kelompok Islam Syiah anti pemerintah yang berada di balik serangkaian serangan, dan telah menangkap beberapa anggotanya.

Kantor berita pemerintah Bahrain mengatakan penyelidikan yang dilakukan berhasil mengungkap bahwa Saraya al-Ashtar dibentuk pada 2012 oleh dua pria dengan tujuan mengacaukan kerajaan yang didukung barat.

Kekacauan itu antara lain lewat serangan pada pasukan keamanan. Penyelidikan itu menyebutkan bahwa kedua pendiri kelompok itu sekarang berada di Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahrain yang diperintah oleh keluarga kerajaan Muslim Sunni menuduh Syiah Iran memicu rasa tidak puas di kalangan Syiah Bahrain yang beroposisi. Iran membantah tuduhan itu, tetapi mendukung tujuan penduduk mayoritas Syiah di negara itu.

Tahun lalu, Bahrain menyatakan Saraya al-Ashtar dan dua kelompok anti-pemerintah lain sebagai kelompok teroris, sehari setelah terjadi serangan bom yang menewaskan dua polisi dan satu polisi dari Uni Emirat Arab.

Satu kelompok bernama Saraya al-Ashtar mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu melalui pesan di media sosial, meski hal ini tidak bisa diverifikasi secara independen.

Bahrain, yang menjadi markas Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat dilanda gelombang protes pada 2011. Mereka menuntut demokrasi dan hak lebih besar bagi Muslim Syiah.

Kebanyakan dari mereka mengatakan mengalami diskriminasi politik dan ekonomi. Meski terjadi penggerebekan terhadap aksi protes, kerusuhan sporadis oleh kelompok syiah sudah berlangsung selama da tahun.

Kantor berita Bahrain menerbitkan nama ke-14 orang yang dituduh menjadi anggota Sarayat al-Ashtar. Disebutkan bahwa 12 diantaranya msih diahan, sementara dua pendirinya bernama Ahmed Yousif Sarhan atau Abumuntadhir, dan Jassim Ahmad Abdullah atau Thualfaqar, kini berada i Iran.

BNA mengatakan Sarhan dan Abdullah “memfasilitasi” tiga anggotanya berangkat ke Irak untuk mengikuti latihan mempergunakan senjata, penculikan dan membuat bom dengan Brigade Hezbollah Syiah. (yns/yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER