Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia terjebak di dalam kapal tanker Orkim Harmony yang dibajak di perairan Vietnam, bersama dengan 17 ABK lain asal Malaysia dan Myanmar.
"Kami mendapat info semalam telah terjadi penglihatan di perairan Thailand, tetapi belum diketahui keadaan para awak tersebut, baik lima awak Indonesia atau yang lainnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (18/6).
Menurut Tata-sapaan akrab Arrmanatha, saat ini sudah ada koordinasi ketat antara Angkatan Laut Malaysia dan Angkatan Laut Thailand. Ia mengatakan Angkatan Laut Thailand bahkan sudah mengarah ke kapal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (17/6) kemarin, pihak perusahaan kapal telah bertemu dengan perwakilan Indonesia untuk membahas persoalan ini. Tata mengatakan ada tiga kapal dari Angkatan Laut Indonesia yang turut serta dalam operasi penyelamatan, bersama dengan 13 kapal dan empat pesawat milik Malaysia.
Kapal tanker Orkim Harmony dioperasikan oleh Manajemen Perkapalan Orkim Malaysia. Selama proses penyelamatan berlangsung, Tata mengaku pihak keluarga masih akan tetap menerima gaji para ABK.
"Seluruh ABK sudah memiliki asuransi dari perusahaan. Seluruh hak dan gaji akan terus dibayarkan selama para ABK belum ditemukan," ujar Tata.
Dilansir Reuters, otoritas Malaysia telah berhasil mengontak kapal tersebut. Mereka meminta agar perompak yang berada di dalam kapal menyerah dan tentara berjanji untuk tidak melukai mereka.
Pejabat dari Badan Pertahanan Maritim Malaysia mengatakan bahwa keadaan seluruh ABK dan kargo baik. Saat ini Angkatan Laut Malaysia sedang melakukan negosiasi dengan para perompak.
Kepala Angkatan Laut Malaysia, Laksamana Abdul Aziz Jaafar mengaku setidaknya ada delapan perompak yang berada di dalam kapal Orkim Harmony. Mereka semua bersenjatakan pistol dan golok.
Kapal Orkim Harmony dilaporkan dibajak oleh sekelompok orang pada 11 Juni. Menurut media lokal setempat, kapal seberat 7.300 ton ini dibajak di perairan Kamboja, 54 kilometer dari pelabuhan Johor, Tanjung Sedili.
Dikutip Reuters, perusahaan minyak nasional Petronas mengatakan kapal Orkim Harmony membawa 6 ribu ton atau 50 ribu barel bensin kualitas RON95 dari kilang minyak Malacca. Bensin ini dibawa menuju Kuantan di pantai timur Semenanjung Malaysia untuk didistribusikan ke konsumen di wilayah timur.
"Semua langkah yang diperlukan telah disiapkan untuk memastikan pasokan bahan bakar tidak terganggu bagi konsumen di wilayah timur," ujar Petronas.
Perompakan kapal ini merupakan kedua kalinya yang terjadi bulan ini. Sebelumnya pada 4 Juni lalu, kapal tanker Orkim Victory seberat 7.100 ton membawa bahan bakar diesel Petronas dibajak di wilayah yang sama dan rute yang sama.
Dua perompakan yang terjadi selama dua minggu belakangan memunculkan dugaan terkait keamanan di Asia Tenggara.
(den)