Paso Robles, California, CNN Indonesia -- Dilihat dari berbagai indikator, industri minuman anggur Daerah Pesisir Tengah California, Amerika Serikat berkembang pesat.
Antara tahun 1990 hingga 2014, luas wilayah buah anggur untuk minuman yang dipanen di sekitar Paso Robles meningkat lima kali lipat menjadi hampir 15 hektar. Ini terjadi karena pembuat minuman anggur menemukan bahwa wilayah perbukitan dengan tanah berbatu dan iklim sedang ternyata cocok untuk menanam anggur untuk minuman yang memiliki rasa kaya dan halus.
Produk minuman anggur dari wilayah yang terletak di antara kota San Francisco dan Los Angeles ini, berhasil memenangkan berbagai penghargaan internasional yang sebelumnya didominasi oleh produsen anggur dari Lembah Napa dan Sonoma yang lebih terkenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2010, produk dari pertanian anggur Saxum di Paso Robles berhasil memenangkan penghargaan tertinggi pembuat wine setelah majalah Wine Spectator menyebutnya “anggur tahun ini” untuk tingkat dunia.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, musim kemarau yang melanda negara bagian California memukul wilayah produsen minuman anggur ini. Produksi buah anggur berkurang, sementara cadangan air tanah yang menjadi satu-satunya sumber air bagi perkebunan anggur serta penduduk pedesaan di wilayah ini pun menjadi kering.
Mereka yang mampu, seperti petani dan produsen anggur besar, menggali sumur lebih dalam lagi sehingga muncul ketegangan dan pertanyaan apakah industri anggur di Paso Robles ini adalah industri terbarukan.
 Luas tanah pertanian buah anggur untuk minuman di Paso Robles, California, berkembang pesat dan kini menjadi salah satu pusat produksi anggur AS. (Ilustrasi/Getty Images/Justin Sullivan) |
“Seluruh air kami diubah menjadi berwarna ungu dan dikirim ke luar wilayah dalam botol berwarna hijau,” ujar Cam Berlogar, yang bekerja sebagai pengantar air, memotong pohon sesuai pesanan dan menjual suku cadang truk klasik di wilayah Creston, Paso Robles.
Tidak seperti negara bagian yang memperlakukan air tanah sebagai sumber alam bersama sehingga diatur dan diawasi, peraturan yang dibuat pada era Mencari Emas di California ini mengijinkan pemilik properti menggali sumur dan menghisap air sebanyak yang dibutuhkan.
“Jadi yang terjadi adalah siapa yang memiliki sedotan paling panjang di dasar ember,” kata Berlogar. Ketinggian air di sumur sedalam 17 meter dalam enam atau tujuh tahun terakhir tinggal 12 meter.
Pada Agustus 2013, untuk mengatasi krisis air ini para wakil rakyat di Daerah San Luis Obispo meloloskan satu moratorium pembangunan kebun anggur dan proyek-proyek lain yang tergantung pada air. Tetapi larangan dua tahun yang akan berakhir pertengahan tahun ini, tidak berlaku bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, sehingga luas kebun anggur terus bertambah.
Richard Sauret, penduduk daerah itu yang menanam anggur jenis Zinfandel, memiliki reputasi sebagai warga yang suka menghemat air di perkebunan anggurnya yang terletak di puncak bukit Paso Robles.
Tetapi, dia juga tergantung pada air yang disedot dari cadangan bawah tanah inti irigasi, dan dia khawatir sumber air di daerahnya akan segera habis.
“Terlalu banyak permintaan. Seperti kebanyakan orang, saya menyalahkan petani anggur,” ujar Sauret. “Terlalu banyak petani yang perlu mengairi tanaman mereka, sementara jumlah airnya jauh berkurang.”
PerubahanAkibat musim kemarau ini, tahun lalu Gubenur California Jerry Brown menandatangani satu paket RUU yang mewajibkan wilayah yang tergantung pada air tanah untuk mendirikan badan pelestari air setempat pada 2017. Badan ini akan memiliki waktu tiga hingga lima tahun untuk membuat rencana manajemen air, dan waktu dua dekade untuk penerapannya.
Sebagian warga khawatir wilayah Paso Robles tidak bisa menunggu begitu lama.
 Musim kemarau panjang di California berdampak pada Industri minuman anggur di Paso Robles yang sebagian besar mempergunakan air tanah untuk irigasi. (Ilustrasi/Getty Images/Justin Sullivan) |
Pengurangan sumber air dalam tanah sangat sulit ditiru, tetapi satu laporan yang dibuat untuk pemerintah daerah San Luis Obispo memproyeksikan bahwa jikapun tidak ada penambahan, air yang disedot dari dalam tanah akan melebihi air yang masuk sebanyak 6,8 miliar liter per tahun antara 2012 hingga 2040.
“Jika air tanah tidak dikendalikan 10 tahun lagi, kita akan mencapai situasi di mana keadaan yang tercipta tidak bisa diperbaiki lagi,” ujar Hilary Graves, pembuat minuman anggur bermerk
Mighty Nimble.
Graves adalah petani generasi keempat dan leluhurnya datang ke California sebagai pekerja migran setelah kehilangan segalanya ketika terjadi Dust Bowl, atau musim kering parah pada 1930-an.
“Saya tidak mau mengikuti jejak langkah keluarga saya ke Oklahoma dan Arkansas,” kata Graves.
Pertikaian AirJika sebagian besar warga sepakat bahwa telah terjadi krisis, hal yang sama tidak bisa dikatakan terkait upaya menanganinya.
Dengan hasil suara 3-2, anggota badan legislatif wilayah itu memutuskan untuk melanjutkan rencana membentuk satu wilayah air baru yang akan dikendalikan oleh dewan beranggotakan sembilan orang yang dipilih warga.
Tetapi banyak warga lama kota itu, dan juga pembuat minuman anggur putih di sana khawatir, pendatang baru yang memiliki dana lebih besar dan wilayah kebun lebih luas akan mengeluarkan dana besar-besaran agar bakal calon anggota dewan yang bersimpati dengan mereka bisa terpilih. Dan mereka kemudian akan memungut uang iuran besar bagi proyek-proyek infrastruktur yang lebih menguntungkan pemain besar di industri ini.
Susan Harvey, pemilik rumah di daerah pedesaan dan ketua kelompok nirlaba North Country Watch, menyebut model bagi wilayah yang diusulkan itu “kami membayar, mereka menyedot.”
Warga secara khusus khawatir dengan para pendatang baru yang memiliki hubungan politik luas dan dana berlebih, seperti Universitas Harvard yang menginvestasikan dana lebih dari US$60 juta dari dana abadi mereka untuk membeli lahan seluas empat ribu hektar di Santa Barbara dan San Luis Obispo. Dan juga Stewart dan Liynda Resnick, miliuner pemilik FIJI Water dan produk kacang, jeruk dan buah delima bermerk Wonderful.
 Perkebunan Anggur dan produsen minuman anggur di Paso Robles mulai bisa mengimbangi daerah produsen Anggur California seperti Lembah Napa. (Getty Images/Justin Sullivan) |
Perusahaan Resnick membeli Justin Vineyards & Winery pada 2010, dua tahun kemudian membeli tanah pertanian yang sebelumnya merupakan pertanian kering untuk diubah menjadi perkebunan anggur yang memerlukan irigasi.
Jennifer George, juru bicara perusahaan induk Justin ini mengatakan bahwa kebun anggur baru itu ditanami dengan jenis anggur yang tidak memerlukan banyak air, dan bahwa perusahaan itu pada akhirnya akan mengubah kembali lahan tersebut menjadi pertanian kering. Sementara Harvard menolak memberi komentar.
‘Pilih Racun Anda’Cindy Steinbeck dari Steinbeck Vineyards dan Winery, membantu mendirikan Lindungi Hak Air kami, POWR, satu dari sejumlah kelompok yang dibentuk untuk menangani masalah air di wilayah itu. Dia sangat pesimistis dengan badan air baru itu.
Kelompoknya mendesak pemilik tanah untuk bergabung dalam aksi kecil melindungi hak mereka mendapatkan air, dan mereka lebih memilih pengadilanlah yang memiliki kekuasaan mengatur rencana mengendalikan air tanah di wilayah itu.
“Kami berperang melawan kelompok besar,” ujar Steinbeck, yang menegaskan tujuannya adalah mencegah agar keluarga petani diusir dari Paso Robles.
Aliansi Pertanian Paso Robles untuk Solusi Air Tanah, PRAAGS, menjadi pendorong di belakang pemerintah daerah. Anggota direksinya antara lain seorang wakil dari J. Lohr Vineyards & Wines, dan setidaknya satu direktur yang berafiliasi dengan kepentingan property Harvard di wilayah itu.
Frank Mecham adalah penyelia Dewan Daerah yang mendukung pendirian badan baru itu.
Dia mengaku mengerti kekhawatiran warga terhadap badan tersebut, tetapi dia juga mengerti pentingnya pengelolaan air karena buyutnya kehilangan ternak milik mereka ketika daerah itu dilanda kemarau.
“Ini adalah kenyataan yang pahit dan sulit: bagaimanapun kita harus dikendalikan. Anda tinggal pilih racun yang Anda sukai,” ujarnya.
(yns)