Jakarta, CNN Indonesia -- Kekeringan yang saat ini mengancam California, Amerika Serikat merupakan salah satu kekeringan yang paling parah dalam catatan sejarah. Namun, siapa menyangka jika kekeringan ini ternyata terkait dengan maraknya budidaya ganja di negara bagian ini.
Dilaporkan media Inggris, The Independent pada Minggu (29/3) jurnal yang dihimpun oleh Public Library of Science mengungkapkan bahwa sejumlah peternakan ganja ternyata mengisap lebih banyak air dari dalam tanah ketimbang persediaan air yang dihasilkan. Tak ayal, seluruh pasokan air negara bagian ini pun terancam.
Jurnal tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah air yang digunakan untuk mengolah ganja "tidak berkelanjutan" untuk menambah pasokan air di dalam tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maraknya penanaman ganja di California telah menjadikan sejumlah sungai kecil mengering, sementara aliran sungai yang lebih besar mengalami "pengalihan arus dan peningkatan suhu" yang substansial.
Bahkan, di beberapa daerah, penggunaan air begitu banyak dan mengancam ikan dan satwa liar air lainnya.
"Jika keadaan ini berlanjut untuk mendukung budidaya ganja di California Utara, keadaan ini bisa menjadi bencana besar bagi spesies air," bunyi laporan tersebut.
Mariyuana merupakan tanaman yang memerlukan banyak air, dibanding tanaman lain. Tanaman anggur, misalnya, hanya membutuhkan sekitar setengah air dari yang diperlukan oleh tanaman ganja.
Marijuana dikategorikan sebagai barang ilegal untuk tujuan rekreasi di California. Meskipun demikian, budidaya ganja di California telah meningkat pesat sejak tahun 1996 ketika penggunaan ganja untuk medis dilegalkan.
Dalam beberapa tahunh belakangan, jumlah budidaya ganja di California melampaui jumlah budidaya serupa di negara bagian lainnya.
Di California, ganja biasanya ditanam di properti pribadi yang terletak di barat laut negara bagian ini, karena wilayah tersebut dinilai "jauh dari perkotaan, masih berbentuk hutan, dan jarang penduduk".
Oleh karena itu, sulit bagi otoritas dan ilmuwan untuk mengukur dampak dari pertanian ganja terhadap kekeringan secara akurat.
Penanaman ganja di negara bagian ini tidak diatur oleh otoritas negara. Sehingga, mustahil bagi warga meminta ijin mengalihkan pasokan air untuk menyirami tanaman ganja.
Namun, peraturan tersebut kemungkinan akan diubah, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait dampak penanaman ganja pada lingkungan.
Terkait hal ini, Badan Pengendali Sumber Daya Air California kini tengah mengembangkan surat izin yang perlu dimiliki oleh para petani ganja di 10 kabupaten di sebelah utara California.
Dan pemeriksaan izin pengalihan air tengah ditinjau kembali, dengan ancaman hukuman denda mulai dari U$8.000 atau sekitar Rp104 juta untuk setiap pelanggaran.
Menurut data dari US News and World Report, sebelum ganja dilegalkan di beberapa negara bagian AS, pihak berwenang dapat melakukan penangkapan terkait ganja hingga 42 kasus per detik.
Sementara menurut catatan American Civil Liberties Union, negara bagian ini juga telah menghabiskan sekitar US$3,6 juta, atau sekitar Rp46 miliar per tahun.
(ama)