Satu Juta Warga California Kekurangan Air Minum Bersih

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 16:24 WIB
Sebanyak lebih dari satu juta warga California tidak memiliki akses air minum yang bersih dan tidak terkontaminasi kimia.
Penelitian menunjukkan warga California terpaksa harus menghabiskan 10 persen dari pendapatan mereka untuk membeli air minum kemasan. (Ilustrasi/Thinkstock/Hyrma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekeringan yang tengah terjadi di California menyebabkan pemerintah Amerika Serikat mengimbau warganya untuk menghemat penggunaan air sebesar 25 persen. Ironisnya, tercatat sebanyak lebih dari satu juta orang di negara bagian AS ini tidak memiliki akses air minum bersih.

Dilansir dari RT News, sejumlah daerah terpencil di California, seperti di Lembah Timur Coachella dan Kern Selatan, air minum telah tercemar dengan arsenik, bakteri dan limbah lainnya. Rasa air pun menjadi tidak enak dan terlihat kotor.

"Di beberapa daerah ini, warga mendapatkan air dari sumur pribadi mereka. Namun, air tersebut juga belum terbukti aman untuk dikonsumsi," kata Lucia Kaiser, penulis utama Pusat Riset Kemiskinan di UC Davis yang meneliti soal kekeringan air di California, Senin (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian tersebut mempelajari soal kontaminasi air dan kebiasaan konsumsi air minum di dua kota di California Central Valley, yang sebagian besar dihuni oleh imigran yang bekerja sebagai petani yang menggunakan 13 sistem air, dua di antaranya milik pemerintah, sementara 11 sistem lainnya berasal dari sumur umum dan pribadi.

Baca juga: Penanaman Ganja Marak, California Terancam Kekeringan

Penelitian menemukan bahwa setiap orang di daerah tersebut telah mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri, arsenik, dan kontaminan lainnya selama 12 tahun terakhir.

Padahal, air yang terkontaminasi dapat menyebabkan kanker, penyakit tiroid dan masalah kesehatan serius lainnya.

"Sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan ketika warga memiliki pengalaman semacam itu. Perlu diingat juga, ini adalah pertanian keluarga. Mereka bekerja di ladang dengan iklim yang sangat panas dengan pakaian pelindung. Mereka berkeringat banyak, sehingga kebutuhan untuk minum pun tinggi," kata Kaiser.

Sejumlah keluarga memilih meminum air hanya dari kemasan botol atau air yang telah disaring dengan sistem filtrasi. Namun, harga minuman menjadi sangat mahal. Penelitian menunjukkan warga terpaksa harus menghabiskan 10 persen dari pendapatan mereka untuk membeli air minum kemasan.

Kurangnya air minum bersih di California telah memicu permasalahan baru. Pasalnya, semakin banyak warga yang justru beralih ke minuman ringan yang bersoda dan memiliki kadar gula yang tinggi sebagai ganti air putih.

Fenomena ini telah meningkatkan pertumbuhan diabetes di antara warga. Dalam dekade terakhir, telah terjadi peningkatan penderita diabetes mencapai 35 persen di wilayah ini.

Conner Everts, fasilitator untuk Lingkungan Air Kaukus, mengatakan kepada RT bahwa semakin banyak orang kini bergantung pada air tanah.

"Mereka mungkin tidak memiliki akses ke air yang berasal dari pencairan salju. Mereka mengandalkan air tanah, yang tidak hanya tercemar dengan bahan kimia seperti arsenik, tetapi juga nitrat," kata Everts.

"Kami meneliti sejumlah tempat yang memiliki riwayat masalah air sebelum kekeringan. Terdapat sekitar 17 komunitas yang terkena dampak," kata Everts.

Untuk mengatasi masalah ini, organisasi non-profit Agua4all tengah membuat sebuah program percontohan untuk meningkatkan kesadaran tentang kurangnya air minum yang aman. Organisasi ini juga berencana untuk menginstal air keran di sejumlah daerah yang paling membutuhkan.

Everts menilai permasalahan air minum tidak hanya menimpa masyarakat pedesaan, namun juga dapat mempengaruhi kota terdekat pusat perkotaan.

" Kami juga berbicara tentang masyarakat yang bergantung dari air tanah. Karena air dapat terkontaminasi bahwan kimia yang disebabkan oleh industri," kata Everts.

"Kota-kota kecil di East Los Angeles seperti Maywood, memiliki air berwarna cokelat, itu karena pembentukan mangan yang alami dan terkontaminasi sejumlah bahan kimia seperti TCE," ujar Everts. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER