Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Kurdi-Suriah merebut Ain Issa, yang berlokasi di dekat, Raqqa, kota yang dikenal sebagai "ibu kota kekhalifahan" ISIS di Suriah.
Sebelumnya, dengan bantuan dari kelompok pemberontak Suriah dan serangan udara pimpinan Amerika Serikat, pasukan Kurdi juga telah merebut kota Tal Abyad di perbatasan Suriah dan Turki, serta merebut pangkalan militer ISIS.
Ain Issa sendiri berjarak sekitar 50 km dari Raqqa, meski serangan ke kota ini tidak direncanakan sebelumnya. Kelompok pemerhati Suriah, Syrian Observatory, mengatakan bahwa tujuan YPG awalnya adalah untuk merebut jalan yang melalui Ain Issa yang menghubungkan kota Aleppo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak seperti di Irak, milisi Kurdi-Suriah, YPG, adalah sedikit dari sekutu AS di Suriah.
Koordinasi antara YPG dan aliansi pimpinan AS makin meningkat sejak AS pertama kali bergabung untuk mempertahankan kota Kobani—juga di perbatasan Turki—dari tangan ISIS pada Januari setelah empat bulan pertempuran.
Ditanya apakah Raqqa akan menjadi target selanjutnya, juru bicara YPG, Redur Xelil mengatakan ini belum termasuk agenda mereka.
”Raqqa adalah kota Suriah, seperti Tal Abyad dan Kobani, dan semua warga Suriah ingin membebaskan (kota itu) dari teror Daesh (ISIS). Tetapi pada saat saat ini, tidak termasuk dalam agenda kami,” kata Xelil.
Observatory mengatakan ribuan orang telah melarikan diri sejak YPG merangsek maju menuju Raqqa dalam beberapa hari terakhir. Namun kelompok itu mengatakan tak ada pelanggaran sistematis yang dilakukan oleg YPG, hanya beberapa yang dilakukan oleh individu.
Di tempat lain, pasukan pemerintah rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang berusaha memukul mundur ISIS dari kota kuno Palmyra—berasal dari zaman Romawi kuno 2.000 tahu lalu—yang direbut ISIS bulan lalu.
Sejak Tal Abyad direbut oleh Kurdi, sekitar 2.000 warga Suriah yang mengungsi di Turki berangsur kembali ke rumah mereka sejak minggu ini.
(stu)