Bakal Capres AS Donald Trump Disebut Dungu oleh Warga Meksiko

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 15:12 WIB
Warga Meksiko melontarkan sumpah serapah dan caci maki kepada bos real estate Donald Trump karena telah menghina imigran Meksiko.
Komentar Donald Trump dianggap sebagai bentuk hinaan bagi jutaan orang Meksiko yang tengah berjuang di Amerika Serikat. (Getty Images/Christopher Gregory)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Meksiko melontarkan sumpah serapah dan caci maki kepada bos real estate dan bintang reality show yang akan mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Salah satu cacian yang dilontarkan, seperti "tolol", "rasis", "tidak masuk akal" dan "bodoh".

Cacian ini merupakan reaksi warga Meksiko atas komentar Trump yang sebelumnya menyebut pendatang asal Meksiko hanya menjadi pengedar narkoba dan pemerkosa di AS.

Komentator Trump yang provokatif ini juga disertai dengan janji bahwa dia akan membangun sebuah 'dinding besar' di perbatasan selatan antara AS dan Meksiko untuk membendung para pengungsi, jika dia terpilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentarnya ini sontak menuai kecaman dari warga Meksiko. Akibat ulahnya, seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintahan Meksiko marah akibat pernyataan Trump ini. Reuters menyebutkan dengan satire dalam laporannya bahwa Trump "telah berhasil mempersatukan seluruh lapisan Meksiko."

Protes berdatangan, salah satunya permintaan pemberhentian tayangan kontes ratu kecantikan Miss USA yang merupakan salah satu acara yang diproduksi dan disusun oleh Donald Trump dan NBC.

"Jika Anda mencari kata 'tolol' dalam kamus, maka Anda akan melihat kata itu sebagai sinonim dari Trump," kata pembaca berita yang juga salah satu wartawan yang paling berpengaruh di Meksiko, Joaquin Lopez-Doriga, dikutip dari Reuters, Jumat (26/6).

Pernyataan Trump seakan menekankan streotipe orang Amerika Serikat yang dikenal sebagai 'orang kaya dan sombong'. Pernyataan Trump ini juga dianggap sebagai bentuk hinaan bagi jutaan orang Meksiko yang tengah berjuang di Amerika Serikat.

"Dia hanya seorang jutawan dan tidak tahu apa-apa," kata produser iklan TV di Mexico City, Vico Almaguer.

Salah satu surat kabar juga ikut mengejek Trump dengan menggambar Trump sebagai kartun yang memiliki rambut berbentuk seperti simbol Nazi. Tak sampai disitu, penyanyi populer Meksiko, Fher Olvera, menyamakan Trump dengan pemimpin Nazi.

"Saya belum mendengar pidato begitu keras dan begitu penuh dengan kebencian sebelumnya sejak (era) Hitler," kata Olvera di depan kerumunan warga di Los Angeles.

Bisnis tak berhasil di Meksiko

Setelah berulah dan dikritik, Trump mencoba mengatakan rasa cintanya kepada Meksiko.
"Saya suka Meksiko dan cinta semangat orang-orang Meksiko," cuit Trump dalam akun resmi Twitter miliknya.

Tampaknya, cuitan ini tak mampu membawa pesan damai untuk Meksiko. Mantan presiden Meksiko, Felipe Calderon membalas cuitan Trump dengan satu kata singkat "Hypocrite", yang memiliki arti pembohong, penipu, atau orang-orang yang pura-pura.

Namun, tak semua warga Meksiko menyerang Trump. Kontestan Miss Universe tahun 2010 asal Meksiko, Ximena Navarrete menyatakan bahwa Donald Trump merupakan seroang pria berusia 69 tahun yang sangat baik pada dirinya.

Perkataan Trump yang menyinggung Meksiko bukanlah yang pertama, sebelumnya Trump pernah mengusik Meksiko tepatnya setelah Sutradara asal Meksiko Alejandro Gonzales Inarritu menerima penghargaan sebagai salah satu sineas terbaik dalam gelaran Oscar.

"Oscar adalah malam yang besar untuk Meksiko, dan mengapa tidak - mereka lebih merusak AS dibanding semua bangsa lain," cuit Trump.

Tak sampai disitu, Trump juga mengeluh soal sistem peradilan tambal sulam Meksiko, sebelum menambahkan "Jangan melakukan bisnis dengan Meksiko!"

Untuk urusan bisnis, Trump memang cukup terseok-seok merintis usahanya di Meksiko. Pada tahun 2009, Trump digugat oleh puluhan calon investor atas resor mewah yang terkait dengan namanya dan terletak di semenanjung Baja California.

Menurut laporan media setempat, gugatan itu telah diselesaikan empat tahun kemudian.

Pada tahun 2007, Juru Bicara Negara Bagian Quintana Roo mengatakan bahwa Trump pernah berencana untuk berinvestasi di resor di pulau Karibia Cozumel, tapi rencana itu tidak pernah terjadi.

[Gambas:Video CNN] (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER