UNHCR: 135 Ribu Pengungsi Padati Eropa pada 2015

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 14:59 WIB
Para pengungsi semakin memberatkan negara-negara Eropa, salah satu Yunani yang saat ini tengah mengalami krisis keuangan.
Para pengungsi semakin memberatkan negara-negara Eropa, salah satu Yunani yang saat ini tengah mengalami krisis keuangan. (Reuters/Antonio Parrinello)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 135 ribu pengungsi dan imigran tiba di Eropa melalui jalur perairan sepanjang 2015. Menurut sebuah laporan dari Komisi Tinggi PBB dalam masalah pengungsi, hal tersebut telah menjadi beban besar yang ditanggung oleh negara-negara di Eropa Selatan.

"Orang-orang yang putus asa mengambil jalan putus asa, dan sayangnya, jumlah mereka terus meningkat," kata Juru Bicara UNHCR Brian Hansford.

Menurut laporan UNHCR, jumlah pengungsi dan imigran yang sampai di Eropa pada 6 bulan pertama di tahun 2015 telah meningkat sebanyak 80 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak semua pemimpin Uni Eropa punya pendapat sama soal cara menyelesaikan permasalahan imigran dan pengungsi ini.

Meningkatnya imigran dan pengungsi telah memberikan beban besar kepada negara-negara Eropa di bagian selatan, hal ini dikonfirmasi oleh laporan yang dikeluarkan UNHCR.

Yunani, sebagai destinasi terbesar bagi para imigran dan pengungsi pada 6 bulan pertama di tahun 2015, saat ini tengah mengalami krisis ekonomi dan terancam gagal bayar pinjaman dari IMF.

Imigran dan pengungsi telah membanjiri bagian barat wilayah Balkan dari Yunani dan semenjak awal Juni, lebih dari 1.000 pengungsi telah memasuki wilayah tersebut setiap minggunya.

Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, menegur pemimpin-pemimpin Uni Eropa karena telah gagal menyepakati rencana dalam mengambil 40.000 pencari suaka yang telah membebani Italia dan Yunani.

"Pendatang terus meningkat, tapi kapasitas dan kondisi penerimaan tetap tidak memadai," kata Hansford.

"Ini adalah masalah regional yang memerlukan respon regional dan solidaritas regional," tambahnya.

Suriah yang telah terlibat perang saudara sejak 2011, menyumbang sekitar 44 ribu pengungsi, menjadikan mereka negara terbesar yang menyumbangkan pengungsi dan imigran ke pantai Eropa.

Negara kedua yang menyumbang pengungsi terbanyak berikutnya adalah Libya yang masih mengalami krisis keamanan, diikuti oleh Eritrea dan Afghanistan.

Laporan UNHCR menambahkan, peningkatan pendanaan di Uni Eropa untuk upaya penyelamatan telah mengurangi jumlah korban tewas dari pengungsi di lautan sejak Mei lalu. (den/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER