Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri Inggris meluncurkan statistik tahun April 2013 hingga Maret 2014 pada Kamis (9/7) yang menujukkan bahwa polisi bersenjata di Inggris dan Wales hanya menembakkan senjata mereka dua kali selama 14.864 operasi.
Dilaporkan The Independent, hal ini berarti bahwa penggunaan senjata api oleh polisi bersenjata di Inggris hanya sekitar 0,013 persen dari total operasi selama periode ini. Pada 2014, hanya satu orang yang tewas ditikam timah panas dari senapan polisi di Inggris dan Wales.
Stastik ini menunjukkan perbedaan yang besar antara polisi Inggris dan Amerika Serikat. Di AS, jumlah orang yang tewas akibat tembakan yang dilepaskan polisi mencapai 503 orang sepajang enam bulan pertama di tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga: Tanpa Kontrol Senjata, Teror di AS Terus Berlanjut)
Ini berarti, dalam 24 hari pertama di tahun 2015, polisi AS menewaskan lebih banyak orang dibandingkan polisi di Inggris selama 24 tahun.
Satu-satunya orang yang tewas akibat tembakan dari senapan polisi bersenjata Inggris selama empat tahun terakhir adalah Dean Joseph. Peluru menikam dada dan lengan Joseph di di Islington, London Utara, 5 September 2014 dini hari, dalam upaya penangkapan Joseph yang dilaporkan mengancam seorang wanita dengan pisau.
Sesaat setelah ditembak polisi, Joseph segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tak tertolong dan dia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.
Joseph merupakan orang pertama yang ditembak mati oleh polisi sejak polisi bersenjata Manchester Raya menembak Anthony Grainger hingga tewas di Cheshire pada tanggal 3 Maret 2012.
Jumlah penembakan polisi di Inggris dan Wales menurun drastis secara konsisten selama beberapa tahun terakhir, meskipun jumlahnya memang diperkirakan tidak akan pernah tinggi menggingat populasi Inggris yang tidak meningkat secara signifikan.
Selama tahun fiskal 2007 hingga 2008, polisi Inggris menembakkan senjata sebanyak tujuh kali. Periode tahun berikutnya, jumlah ini menurun menjadi hanya enam kali. Di beberapa periode setelahnya, jumlahnya menurun menjadi hanya tiga kali.
(
Baca juga: Mudahnya Membeli Senjata Api di Amerika)
Meskipun penggunaan senjata berapi sangat rendah, terdapat 5.875 senjata api yang dimiliki oleh petugas polisi khusus yang terlatih di Inggris dan Wales. Jumlah ini merupakan penurunan, mengingat pada 2009 terdapat 6.906 senjata.
Keadaan yang sangat berbeda di tubuh kepolisian Amerika Serikat yang sebagian besar membawa senjata api. Meski demikian, polisi AS lebih banyak menghadapi kekerasan ketimbang polisi mereka di Inggris. Tercatat, sebanyak 30 petugas polisi di AS ditembak pada 2013.
Tentu, perbedaan populasi antara Inggris dengan AS memengaruhi jumlah orang yang tewas akibat ditembak polisi. Populasi AS lima kali lebih banyak ketimbang Inggris.
Namun, dengan turut memperhitungkan perbedaan populasi, warga di Amerika Serikat memiliki sekitar 100 kali kemungkinkan lebih besar ditembak oleh polisi ketimbang warga Inggris.
(ama/stu)