Bujuk Israel soal Nuklir Iran, Obama Kirim Menteri Pertahanan

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2015 09:46 WIB
Benjamin Netanyahu mengecam kesapakatan nuklir Iran, yang ia sebut kesalahan. Kini AS berupaya meyakinkan sekutu dekatnya tersebut.
Ash Carter bertugas meyakinkan sekutu AS, terutama Israel, bahwa nuklir Iran tidak berarti keamanan mereka terancam. (Reuters/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirim menteri pertahanan AS minggu depan ke Timur Tengah, yang akan mengemban tugas meyakinkan negara sekutu AS seperti Israel terkait kesepakatan nuklir Iran.

Tugas ini, bisa jadi sangat sulit dilakukan.

Sejauh ini, Gedung Putih hanya mengatakan bahwa negara yang dituju adalah Israel, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam kesepakatan nuklir Iran dan menyebutnya “kesalahan yang menakjubkan dalam sejarah.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Ash Carter akan mmengunjungi negara lain di Timur Tengah, tetapi menolak untuk memberikan rincian.

Perjanjian antara Iran dan enam kekuatan utama dunia bisa mengubah Timur Tengah, membatasi kegiatan nuklir Iran yang sensitif yang ditukar dengan pencabutan sanksi ekonomi, dan bisa jadi mengakhiri keterisolasian Iran.

Iran adalah negara dengan kekuatan Muslim Syiah, bermusuhan baik dengan Israel dan negara MUslim Sunni di Timur Tengah, yang dekat dengan Washington, khususnya Arab Saudi. Sekutu Riyadh dan Teheran telah bersaing selama puluhan tahun, menghadapi konflik sektarian di Suriah, Lebanon, Irak dan Yaman.

Pejabat militer AS bahkan mengakui bahwa mencabut sanksi ekonomi Iran kemungkinan akan diartikan bahwa militer Iran akan memiliki sumber dana lebih banyak dan dengan begitu, akan meningkatkan misi mereka di luar Iran.

"Kami tetap siap dan siaga untuk meningkatkan keamanan teman dan sekutu kami di kawasan itu, termasuk Israel," kata Carter.

Philip Gordon, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih di Timur Tengah, mengatakan perlu penjelasan bahwa kesepakatan nuklir itu tidak seperti yang ditakutkan Israel, “yakni rekonsiliasi dengan Iran.”

Menurut Gordon, jika sekutu AS di kawasan itu mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak kerja sama pertahanan dan intelijen, maka hal itu harus didiskusikan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER