Tonton Video Teror, 20 Wisatawan Asing Ditangkap di China

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2015 15:50 WIB
Sebanyak 20 wisatawan asing termasuk dari Inggris, Afrika Selatan dan India, ditangkap di China utara, karena menonton video kelompok teror.
Sebanyak 20 wisatawan asing termasuk dari Inggris, Afrika Selatan dan India, ditangkap di China utara, karena menonton video kelompok teror. (Ilustrasi/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 20 wisatawan asing termasuk warga negara Inggris, Afrika Selatan dan India, ditangkap di China utara, karena dicurigai terkait dengan kelompok teror.

Pihak berwenang China memaparkan bahwa sebagian turis asing tersebut ditahan karena menonton video propaganda dari kelompok teroris di kamar hotel mereka.

Dilaporkan Reuters, menurut laporan badan amal Afrika Selatan, Givers Foundation, China setuju melepaskan 11 wisatawan, namun sembilan lainnya akan terus ditahan tanpa dikenai dakwaan di sebuah pusat penahanan di Inner Mongolia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembilan wisatawan asing yang masih ditahan terdiri dari lima warga negara Afrika Selatan, tiga warga Inggris, dan satu warga India.

"Staf Konsuler kami telah mengunjungi para wisatawan tersebut untuk memberikan bantuan dan menghubungkan dengan pihak berwenang China," kata juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris, dikutip dari Reuters, Kamis (15/7).

Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Afrika Selatan tidak segera menanggapi ketika dimintai komentar. Seorang juru bicara kedutaan besar India kepada Reuters ia tidak memiliki informasi mengenai hal tersebut.

Hingga berita ini ditulis, pihak berwenang China juga tidak bersedia memberikan komentar.

Wisatawan asing tersebut tengah menikmati paket tur liburan selama 47 hari di negara tersebut, ketika mereka tiba-tiba ditahan di sebuah bandara di kota Inner Mongolia, Erdos.

Operator tur tersebut menyadari ada yang tidak beres sejak akhir pekan lalu, setelah dua hari tidak mendapatkan kabar dari para wisatawan asing ini.

"Mereka tidak terkait dengan kelompok teror apapun, tidak punya catatan kriminal di negara mereka," bunyi pernyataan dari badan amal Gift of the Givers, yang kini tengah mengupayakan pembebasan para turis tersebut.

"Keluarga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Afrika Selatan untuk dukungan mereka yang tak tergoyahkan, dan menyerukan kepada pemerintah China untuk melepaskan para tahanan dengan segera," bunyi pernyataan itu.

Beberapa dari mereka yang ditahan merupakan kerabat dari Shameel Joosub, CEO perusahaan Vodacom Group Ltd. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER