Washington, CNN Indonesia -- Salah satu petinggi Al-Qaidah yang telah menjadi buronan Amerika Serikat sejak lama, Muhsin al-Fadhli, tewas dalam sebuah serangan udara. Dia adalah salah satu komandan operasi al-Qaidah kelompok Khurasan yang tahu soal rencana serangan 9/11.
Diberitakan Reuters yang mengutip pernyataan Pentagon, Selasa (22/7), Al-Fadhli terbunuh pada 8 Juli pada serangan udara AS saat berkendara di dekat Sarmada, Suriah, sebelah barat Aleppo.
"Dia adalah fasilitator senior al-Qaidah, termasuk dalam orang kepercayaan yang menerima pemberitahuan awal soal serangan 11 September 2001," kata juru bicara Pentagon, Kapten Angkatan Laut Jeff Davis, dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Davis melanjutkan, Al-Fadhli terlibat dalam serangan Oktober 2002 terhadap Marinir AS di Pulau Faylaka, Kuwait dan kapal Perancis mV Limburg.
"Dia adalah pemimpin jaringan operasi veteran al-Qaidah, yang terkadang di sebut kelompok Khurasan, yang merencanakan serangan eksternal terhadap Amerika Serikat dan mitra serta sekutu kami," kata Davis.
Khurasan adalah nama daerah di Afghanistan dan Pakistan tempat dewan utama al-Qaidah diyakini bersembunyi. Militan pimpinan Ayman Al-Zawahiri banyak yang bergerak ke Suriah setelah perang sipil pecah dan diyakini kini berafiliasi dengan beberapa kelompok, salah satunya Front al-Nusra.
AS meyakini kelompok Khurasan dari Suriah telah merencanakan beberapa serangan ke luar negeri, salah satu sasarannya adalah maskapai udara.
Al-Fadhli yang lahir di Kuwait sempat menjadi sasaran serangan udara AS pada 23 September 2014. Dalam serangan itu, Fadhli diduga telah tewas, dibuktikan dari ucapan duka cita yang membanjiri Twitter dari para simpatisan.
Pejabat AS saat itu juga meyakini hal yang sama, tapi Pentagon dan Gedung Putih tidak bisa mengonfirmasinya. Namun belakangan diketahui Al-Fadhli masih hidup.
"Kami ingin memastikan bahwa dia tidak mencoba untuk memalsukan kematiannya dan bergerak di bawah tanah," kata wakil penasihat keamanan Gedung Putih saat itu, Tony Blinken.