Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI mengaku lega setelah mendengar kabar mengenai puing yang diduga merupakan serpihan pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di Pulau Reunion pada Rabu (29/7). Alih-alih sudah ditemukan, Kemlu RI masih menunggu perkembangan dari pemerintah Malaysia mengenai kepastian temuan ini.
Juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir berharap melalui temuan ini, penyebab hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 dapat menjadi lebih terang dan jelas. "Terutama bagi keluarga korban yang kehilangan," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/7).
Pria yang akrab disapa Tata ini juga berharap penemuan puing yang diduga kuat adalah serpihan pesawat MH370 dapat mengarahkan tim pencari untuk menemukan serpihan lain atau badan pesawat, atau bahkan jasad para korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, pemerintah Malaysia meyakini bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion 'hampir pasti' adalah milik pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370 yang hilang tahun lalu.
Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi pada Kamis mengatakan bahwa tim Malaysia tengah menuju pulau tersebut untuk menyelidiki puing yang diduga bagian flaperon sayap pesawat itu. Menurutnya, upaya identifikasi membutuhkan waktu paling tidak dua hari.
Puing pesawat yang ditemukan di pulau milik Perancis kemarin itu memiliki panjang dua meter, berdasarkan foto yang tersebar di media. Tidak ada tanda-tanda terbakar atau bekas hantaman.
Semenjak hilang tak tanpa jejak pada 8 Maret 2014, pesawat Malaysian Airlines MH370 hingga kini belum juga ditemukan meski upaya pencarian terus dilakukan.
Pesawat MH370 menghilang dari radar militer pada pukul 01:22 dini hari waktu Malaysia. Empat jam kemudian, Otoritas Malaysia secara resmi menyatakan bahwa pesawat komersial yang membawa 12 kru pesawat dan 227 penumpang dari 15 negara itu menghilang.
Sebelum menghilang, menara pengendali pesawat di kota Ho Chi Minh, Vietnam, sempat menerima laporan udara dari pesawat MH370.
"Malaysia tiga tujuh nol mengontak Ho Chi Minh 120.9, selamat malam," ujar suara yang diyakini sebagai suara kapten pilot Zaharie Ahmad Shah.
Semenjak menghilang, berbagai usaha pencarian besar-besaran telah dilakukan oleh 26 negara, termasuk oleh Indonesia, Australia dan Prancis.
Dalam daftar manifes penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370, terdapat tujuh penumpang asal Indonesia. WNI yang terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.
(ama/ama)