Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia mengatakan "hampir pasti" puing yang ditemukan di Pulau Reunion milik pesawat Boeing 777, diduga adalah pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370 yang hilang tahun lalu.
Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi Kamis (30/7). Abdul Aziz mengatakan bahwa tim Malaysia tengah menuju pulau tersebut untuk menyelidiki puing yang diduga bagian flaperon sayap pesawat itu.
"Sudah hampir pasti bahwa flaperon itu datang dari pesawat Boeing 777. Ketua penyelidik kami di sini meyakininya," kata Abdul Aziz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Abdul Aziz, upaya identifikasi membutuhkan waktu paling tidak dua hari.
Puing pesawat yang ditemukan di pulau milik Perancis pada Rabu (29/7) itu memiliki panjang dua meter, berdasarkan foto yang tersebar di media. Tidak ada tanda-tanda terbakar atau bekas hantaman.
Konsultan keamanan penerbangan dan mantan penyelidik kecelakaan di Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat, Greg Feith, mengatakan bahwa sumbernya di Boeing membenarkan bahwa potongan sayap itu berasal dari Boeing 777.
Namun apakah benda itu dari MH370 atau tidak, itu yang perlu dicari tahu. "Tapi kita tidak pernah kehilangan 777 di bagian bumi itu," ujar Feith.
Keberadaan puing juga sudah sesuai dengan pengamatan arus laut dari titik diduga MH370 jatuh. Upaya pencarian di Samudera Hindia, bagian barat Perth, Australia masih belum membuahkan hasil.
Jika puing itu terbukti dari MH370, maka para ahli akan melacak perjalanan puing itu dengan mengukur arah arus laut.
(stu)