Jakarta, CNN Indonesia -- Puing pesawat boeing 777 yang diduga merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tahun lalu, tiba di Perancis pada Sabtu (1/8) untuk diteliti oleh para penyidik.
Puing pesawat tersebut diangkut dengan pesawat Air France dari pesisir Pulau Reunion, yang berjarak 5.000 kilometer dari tempat diduga jatuhnya pesawat. Puing ini tiba di bandara dekat Paris pada pukul 00.17 dini hari waktu setempat.
Rencananya, puing tersebut akan dikirimkan ke laboratorium militer yang khusus meneliti soal puing pesawat di kota Toulouse. Puing ini akan dianalisis di laboratorium dikelola oleh 600 ahli, dan dioperasikan oleh Kementerian Pertahanan Perancis. Meski demikian, para penyidik Perancis diperkirakan akan memulai meneliti puing tersebut pada Rabu siang, dihadiri oleh para penyidik asal Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebuah botol deterjen cair yang diproduksi di Jakarta, Indonesia ditemukan di dekat lokasi penemuan puing pesawat yang diduga kuat milik Boeing 777. (
Baca juga: Botol Sabun Buatan Indonesia Ditemukan Dekat Puing Boeing 777)
Selain itu, media berbahasa Perancis, Linfo.re, melaporkan bahwa seorang tukang kebun setempat menemukan sebuah koper di dekat tempat puing pesawat Boeing 777 itu ditemukan. Koper tersebut akan dikirim ke unit polisi di luar Paris yang mengkhususkan diri dalam tes DNA.
(Baca juga:
Sebuah Koper Ditemukan Dekat Puing yang Diduga Milik MH370)
Para penyidik berharap bahwa puing sepanjang 2 hingga 2,5 meter yang diduga sebagai flaperon pesawat boeing 777 itu dapat memberikan jawaban atas hilangnya pesawat Malaysian Airlines MH370 yang menghilang tanpa jejak pada 8 Maret 2014.
Jika nomor seri yang tertera para puing tersebut benar berasal dari pesawat MH370, maka penyidik laboratorium dapat menggunakan alat-alat canggih untuk mencoba mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang penyebab kecelakaan pesawat tersebut, apakah meledak di udara atau menabrak laut.
Pesawat nahas tersebut membawa 239 penumpang dan awak pesawat. Sejak puing ini ditemukan pekan ini, sejumlah keluarga dan kerabat korban menuntut kompensasi lebih dari pihak pesawat.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai memaparkan bahwa sejumlah pejabat Malaysia tengah menuju Pulau Reunion untuk menyelidiki penemuan puing tersebut.
"Jika flaperon tersebut benar bagian dari pesawat MH370, ini sebenarnya sesuai dengan pola pergeseran air di Samudera Hindia selatan. Tapi kami tidak ingin berspekulasi. Kami akan menunggu verifikasi dari pihak berwenang Perancis," katanya kepada Reuters di Kuala Lumpur.
Penemuan puing ini diharapkan dapat mengkonfirmasi dugaan jatuhnya pesawat ke laut setelah membelok tajam ke arah selatan ketika tengah terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Jika benar, maka hal ini akan mengakhiri ketidakpastian yang dialami para keluarga penumpang dan awak pesawat selama 16 bulan terakhir.
Hingga saat ini, banyak spekulasi beredar soal nasib pesawat MH370. Sejumlah penyidik menyakini bahwa seseorang sengaja mematikan transponder MH370 sebelum mengalihkan pesawat tersebut ribuan kilometer dari rute yang seharusnya. Meski demikian, belum ada pernyataan resmi terkait dugaan ini.
(ama/ama)