Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai Malaysia Airlines turut mengkonfirmasi bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion, wilayah Samudera Hindia, berasal dari pesawat nahas MH370 yang hilang 16 bulan lalu. Maskapai ini menyebut puing tersebut sebagai "terobosan besar" dalam pencarian pesawat.
"Ini memang terobosan besar bagi kita dalam menemukan jawaban atas hilangnya MH370 dan kami berharap bahwa akan ada lebih banyak puing yang ditemukan untuk membantu menyelesaikan misteri ini," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyatan, dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama.
Setelah pesawat MH370 hilang pada 8 Maret 2014 lalu, Malaysia Airlines menerima banyak kritikan dari publik soal ketidakmampuannya menjelaskan hilangnya pesawat jenis Boeing 777 yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak keluarga korban menuduh Malaysia Airlines bersama dengan pemerintah Malaysia mungkin menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi dan tidak sensitif dalam memberikan jawaban terhadap keluarga korban. Tuduhan tersebut dibantah dengan tegas oleh pihak maskapai.
"Ke depan, prioritas Malaysia Airlines adalah terus memberikan perkembangan dan informasi terbaru untuk keluarga dan akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan dan upaya pemulihan dari kecelakaan tragis ini," tulis maskapai tersebut.
Pasca hilangnya pesawat MH370 dan penembakan pesawat MH17 di Ukraina timur tahun lalu, Malaysia Airlines mengalami kerugian besar.
Pemesanan tiket pesawat maskapai ini terus menurun drastis, memaksa pemerintah Malaysia mengeluarkan dana talangan yang besar untuk menyelamatkan maskapai ini. Sebanyak 6.000 pegawai maskapai pun terpaksa diberhentikan.
Sementara, sejumlah keluarga korban merasa tidak puas atas konfirmasi Perdana Menteri Najib Razak bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion tersebut berasal dari pesawat MH370. Dalam konfirmasinya, Najib menyatakan bahwa "penerbangan MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan."
Keluarga korban menuntut penjelasan soal penyebab pesawat tersebut berbelok sangat tajam dari jalur yang seharusnya, dan terbang berputar-putar selama beberapa jam setelah komunikasi dan sistem pelacakan dimatikan.
Keluarga juga mempertanyakan badan utama pesawat, jasad para korban, dan kotak hitam pesawat. Sementara, pihak berwenang Malaysia bersikeras bahwa mereka masih tidak tahu apa yang menyebabkan pesawat menghilang.
(ama/ama)