Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) menyatakan aliran dana jutaan dolar yang masuk ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak bukanlah berasal dari lembaga investasi negara 1 Malaysia Develompment Berhad (1MDB), melainkan merupakan dana yang berasal sumbangan.
Pada awal Juli lalu, terungkap adanya dana sebesar US$675,7 juta, atau sekitar Rp9 triliun yang mengalir ke rekening Najib pada Maret 2013 selama kampanye pemilu di Malaysia. Sejak itu, dugaan korupsi terhadap Najib mencuat di Malaysia, mengingat Najib merupakan kepala dewan penasihat 1MDB.
(Baca juga:
Hampir Rp9,3 T Dana 1MDB Mengalir ke Rekening PM Malaysia)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan Reuters, MACC mengkonfirmasi adanya aliran dana tersebut. Namun, hasil penyelidikan kepada 1MDB mengungkapkan bahwa aliran dana tersebut merupakan "kontribusi donor."
Meski demikian, komisi ini tidak merinci siapa donor tersebut, dan alasan uang tersebut ditransfer ke rekening pribadi Najib.
Najib sendiri telah membantah tuduhan korupsi terhadapnya. Najib menyatakan bahwa dia tidak mengambil uang tersebut untuk kepentingan pribadi. Menurut Najib, tuduhan korupsi merupakan bagian dari kampanye untuk melengserkannya dari kursi perdana menteri.
Setali tiga uang, 1MDB juga membantah adanya transfer dana ke rekening pribadi Najib dan laporan pemerintah sementara tidak menemukan hal apapun yang mencurigakan.
Meski demikian, hal ini tidak menampik tuduhan korupsi yang berada di tubuh 1MDB. Badan usaha milik pemerintah Malaysia itu memiliki utang lebih dari $ 11 miliar. Kasus korupsi di tubuh 1MDB tak pekan menjadi ancaman terbesar bagi kredibilitas Najib sejak ia menjabat pada 2009.
Najib, yang menjabat sebagai ketua dewan penasehat 1MDB, dilaporkan telah memecat wakilnya yang mengkritisi penanganan kasus korupsi 1MDB pada pekan lalu. Wakil Perdana Menteri Muhyuddin Yassin dilaporkan dipecat setelah dia menyerukan penjelasan Najib kepada publik penanganan kasus korupsi di 1MDB.
Pernyataan MACC dipublikasikan di tengah penyelidikan polisi soal kebocoran informasi oleh pejabat pemerintah terkait penyelidikan kasus korupsi 1MDB. Akhir pekan lalu, eorang wakil jaksa penuntut umum, seorang mantan penasihat MACC dan pejabat dari Dewan Kejaksaan Agung (AGC) ditangkap terkait hal ini.
Satuan tugas yang dibentuk pemerintah Malaysia untuk menyelidiki kasus korupsi 1MDB sebelumnya berharap dapat menyelesaikan investigasi itu pada akhir tahun. Satgas tersebut terdiri dari pejabat Kejaksaan Agung, Bank Negara, Kepolisian Diraja Malaysia dan Komisi Anti-Korupsi Malaysia.
(ama/ama)