Pekerja Kereta Mogok, Jutaan Warga London Terlantar

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 16:20 WIB
Pekerja kereta di London memprotes rencana penambahan jumlah jam kerja di akhir pekan, menelantarkan sekitar empat juta penumpang.
Aksi pekerja kereta terjadi menyusul perselisihan soal rencana penambahan layanan kereta selama 24 jam setiap akhir pekan yang berimbas pada perubahan jam kerja para karyawan. (Reuters/Darren Staples)
London, CNN Indonesia -- Jutaan warga London, Inggris, sulit berangkat kerja pada Kamis (6/8) karena pemogokan pekerja kereta bawah tanah yang membuat layanan kereta terhenti untuk kedua kalinya dalam satu bulan.

Kekacauan mengancam jalanan London, sebab kereta bawah tanah setiap harinya membawa empat juta penumpang. Karena kereta tak berfungsi, mereka akhirnya beralih naik mobil, kapal, sepeda dan bus, mengakibatkan jalanan ramai.

Transport for London (TfL) mengatakan bahwa mereka mengandalkan 250 bus tambahan untuk membawa penumpang, namun, aksi mogok serupa pada bulan lalu menyebabkan antrian panjang di halte bus dan taksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pekerja kereta terjadi menyusul perselisihan soal rencana penambahan layanan kereta selama 24 jam setiap akhir pekan yang berimbas pada perubahan jam kerja para karyawan. Peraturan tersebut akan mulai dijalankan pada 12 September.

“Serikat pekerja harus menerima tawaran adil dari London Underground, dan menghentikan aksi mogok yang merugikan warga London ini," kata Walikota London, Boris Johnson, di akun Twitter-nya.

Nick Brown, Manajer Utama London Underground, mengatakan bahwa mereka menawarkan para pekerja 2 persen kenaikan gaji, pembayaran sebesar 500 poundsterling dan janji bahwa para petugas akan tetap memiliki jumlah hari libur yang sama.

Begitu pula dengan cuti tahunan; 43 hari per tahun untuk masinis dan 53 hari untuk petugas stasiun.

"Kami mendengar kekhawatiran mereka terkait keseimbangan kerja dan hidup mereka, kami akan memberikan tawaran yang adil,” kata Brown.

Empat pekerja yang ikut dalam aksi mogok tersebut mengatakan bahwa mereka mendukung jam kerja malam tersebut, namun rencana itu, kata mereka, akan menghancurkan keseimbangan kerja dan hidup mereka.

"Rencana kereta malam ini telah gagal dari awal,” kata Mike Cash dari RMT.

"Dasar-dasarnya belum dijalankan, dan orang-orang yang akan membayar semua ini tidak hanya petugas kami, akan tetapi juga orang-orang yang bepergian ke London setiap harinya serta mereka yang akan mengandalkan keselamatan di layanan mulai dari 12 September dan seterusnya," ia menambahkan. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER