Terguncang Ledakan, Pelabuhan Tianjin Tetap Beroperasi

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 14:53 WIB
Pelabuhan Tianjin tetap beroperasi seperti biasanya, meskipun dua ledakan terjadi kawasan industri yang berada di sekitar pelabuhan pada Rabu (12/8).
Dua ledakan di kawasan industri pelabuhan Tianjin terjadi sekitar pukul 23.30, Rabu (12/8) waktu setempat. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelabuhan Tianjin tetap beroperasi seperti biasanya, meskipun dua ledakan terjadi kawasan industri yang berada di sekitar pelabuhan pada Rabu (12/8) malam.

"Pelabuhan beroperasi normal, Kami tidak terpengaruh," kata seorang petugas penjaga pelabuhan Tianjin, yang hanya diidentifikasi bernama Wei, dikutip dari Reuters, Kamis (13/8).

Meski tetap beroperasi, saksi mata Reuters menyatakan bahwa kerusakan terjadi di sejumlah wilayah pelabuhan Tianjin. Banyak kontainer pengiriman terlempar jauh akibat ledakan, dan ratusan mobil terbakar. Bangunan di sekitar pelabuhan hangus terbakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelabuhan Tianjin merupakan salah satu tersibuk dan termasuk dalam 10 pelabuhan terbesar di dunia. Pelabuhan ini juga merupakan salah satu pintu gerbang menuju sabuk industri di China utara.

Dua ledakan di kawasan industri pelabuhan Tianjin terjadi pada Rabu sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Biro Gempa Bumi Nasional China yang dikutip CBC melaporkan bahwa ledakan pertama sama sebanding daya ledak 2,7 ton TNT. Ledakan ini memicu ledakan kedua yang lebih besar lagi yang setara 21 ton TNT.

Stasiun CCTV memberitakan bahwa dua ledakan keras itu berselang hanya 30 detik.

Hingga berita ini ditulis, jumlah korban tewas mencapai 44 orang, sementara korban luka mencapai 520 orang.

Di antara korban tewas terdapat 12 petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kejadian.
Xinhua melaporkan bahwa jumlah petugas pemadam kebarakan yang dikerahkan mencapai 1.000 orang, dengan 14 mobil pemadam kebakaran.

Sebelumnya, Beijing News melaporkan bahwa pihak berwenang kehilangan kontak dengan 36 petugas pemadam kebakaran di lokasi ledakan. Hingga berita ini ditulis, belum jelas nasib petugas kebakaran lain yang hilang kontak.

Ledakan ini terjadi di kawasan industri yang menjadi tempat penyimpanan bahan kimia beracun dan gas. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.

Merespon ledakan, Presiden Xi Jinping meyerukan "upaya penuh untuk menyelamatkan dan mengobati korban luka dan menjamin keamanan warga dan properti mereka."

(stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER