Usai Ledakan, Warga Tianjin Terancam Kimia Berbahaya

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 05:18 WIB
Ledakan di Tianjin, China, telah menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai ratusan lainnya. Akibat ledakan, kualitas udara di kota itu memburuk.
Ledakan di Tianjin, China, telah menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai ratusan lainnya. Akibat ledakan, kualitas udara di kota itu memburuk. (Reuters/Stringer)
Tianjin, CNN Indonesia -- Ledakan dahsyat di Kota Tianjin, China, tidak hanya menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya, namun juga mengancam warga kota yang selamat. Pasalnya, udara di kota itu jadi tercemar dan kesehatan terancam karena diduga ada zat kimia berbahaya yang terlepas ke udara karena ledakan.

Diberitakan Channel NewsAsia, Kamis (13/8), seorang warga asal Singapura yang bekerja di Tianjin mengaku bahwa kualitas udara pasca ledakan kemarin malam sangat buruk.

"Saya tinggal di rumah hari ini karena beberapa jalan tidak bisa dilalui. Kualitas udara dekat lokasi ledakan sangat buruk dan saya menunggu instruksi dari perusahaan besok," kata Jeffrey Chng yang rumahnya ikut rusak akibat ledakan, padahal terletak delapan blok dari lokasi insiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui apa penyebab ledakan, namun diduga kuat akibat api yang menyambar bahan kimia berbahaya di salah satu gudang. Dua kali ledakan terjadi,  yang kekuatannya setara puluhan ton TNT dan gempa bumi 2,9 skala richter, berdasarkan penghitungan Pusat Jaringan Gempa Bumi China.

Sedikitnya 50 orang tewas dalam insiden tersebut, 12 di antaranya adalah pemadam kebakaran. Sebanyak 500 orang terluka, 71 dalam kondisi kritis. Puluhan pemadam dilaporkan hilang.

Bau bahan kimia masih menguar di udara. Pemerintah lokal belum melakukan penyelidikan karena api masih berkobar di beberapa tempat. Namun mereka menduga ledakan terjadi akibat ketidaksesuaian informasi soal barang berbahaya yang disimpan di gudang tersebut.

Kelompok pecinta lingkungan Greenpeace mengatakan bahwa ancaman masih belum usai bagi warga Tianjin. Dalam pernyataannya yang dikutip CNN, Greenpeace mengatakan bahwa bahan kimia berbahaya yang terbakar bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat.

"Berdasarkan laporan Stasiun Pengawasan Lingkungan Tanggu, bahan kimia berbahaya yang disimpan di tempat itu mengandung sodium sianida (NaCN), toluene diisocyanate (TDI) dan kalsium karbida (CaC2), kesemuanya mengancam kesehatan manusia jika terpapar," ujar Greenpeace dalam pernyataannya.

"NaCN sangat beracun, Ca(C2) dan TDI bereaksi buruk jika terpapar air dan kimia reaktif, dengan ancaman ledakan. Hal ini akan menjadi tantangan bagi pemadam kebakaran, dan dengan prakiraan cuaca akan hujan besok, maka ini merupakan bencana besar," lanjut Greenpeace.

Untuk menyelidiki adanya unsur kimia berbahaya yang kemungkinan terkandung di udara pemerintah China menurunkan tim ahli ke Tianjin. Sebanyak 217 orang ahli dari militer diturunkan untuk menguji kualitas udara, mencari tahu apakah ada kandungan kimia di udara. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER