Sambut Normalisasi, Turis Ramai Berfoto di Kedubes AS di Kuba

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 15:54 WIB
Menyambut normalisasi hubungan Amerika Serikat-Kuba, sejumlah wisatawan asing asyik berfoto di depan gedung Kedutaan Besar AS di Havana.
Menyambut normalisasi hubungan Amerika Serikat-Kuba, sejumlah wisatawan asing asyik berfoto di depan gedung Kedutaan Besar AS di Havana. (Reuters/Alexandre Meneghini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bendera Amerika Serikat akan segera dikibarkan di gedung Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba. Menyambut momen bersejarah ini, sejumlah wisatawan asing yang tengah mengunjungi negara komunis itu beramai-ramai menyempatkan diri berfoto di depan gedung kedubes AS, pada Kamis (13/8).

Upacara pengibaran bendera AS rencananya akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry hari ini, Jumat (14/8). Acara tersebut akan dihadiri pejabat pemerintahan Kuba, berbagai instansi pemerintah AS, anggota kongres, serta beberapa warga negara AS dan Kuba.

Salah satu wisatawan asing, Mert Karakaya, yang mengunjungi Havana bersama ayahnya, menyatakan kepada Sputnik bahwa normalisasi hubungan serta pembukaan kembali kedutaan besar akan memberikan perubahan positif bagi Kuba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ayah saya pernah berada di sini 8 tahun lalu, dan ia mengatakan bahwa sekarang sudah berubah. Wilayah ini lebih modern, dengan mobil, gedung dan kesempatan baru. Dan saya pikir, pembukaan kembali kedutaan besar AS dan normalisasi hubungan ini akan memodernisasi (wilayah ini), dan akan memberikan banyak kesempatan," kata Karakaya.

"Kami yakin dalam 10 tahun ke depan Kuba akan menjadi negara yang berbeda," kata Karakaya melanjutkan.

Seorang turis Jerman, Barbara Daubenberger, menyakini pembukaan kedutaan besar AS di Havana akan menjadi langkah awal proses panjang normalisasi hubungan antara AS dan Kuba. 
Daubenberger juga menyakini pencabutan embargonya terhadap Kuba akan sangat dibutuhkan untuk membuat perbaikan hubungan kedua negara berhasil.

"Saya rasa dengan pembukaan kembali kedubes AS akan memberikan harapan bagi warga Kuba. Namun, proses normalisasi hubungan ini hanya akan sukses jika embargo AS dihilangkan, sehingga mereka bisa mengimpor dan ekspor barang-barang," kata Daubenberger.

Turis itu mempercayai bahwa presiden AS Barack Obama telah membuat AS lebih dekat dengan Kuba, dan ia berharap Obama akan mencabut embargonya sebelum masa jabatannya selesai.

AS dan Kuba secara resmi membuka kembali hubungan diplomatik pada 20 Juli lalu, dengan membuka kedutaan besar di masing-masing ibu kota, setelah hampir 54 tahun bermusuhan.

Pada 20 Juli, Departemen Luar Negeri AS akhirnya mengibarkan bendera Kuba di markasnya di Washington, DC, dan upacara pembukaan kembali diadakan di Kedubes Kuba.

AS menutup kantor kedutaan besarnya di Kuba setelah pemerintah sosialis mengambil alih kekuasaan, pada 54 tahun lalu. Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik, AS tetap menempatkan pejabat Lembaga Kepentingan AS di Kedutaan Besar Swiss di Havana.

Pada 2014, Obama mengumumkan admininstrasinya akan berusaha menormalisasi hubungan dengan Kuba. Pada pertengah Desember 2014, Obama dan presiden Kuba, Raul Castro mengumumkan perbaikan hubungan ini lewat pidato televisi dalam waktu yang bersamaan. 

Meski hubungan kedua negara berasur normal, AS akan terus menerapkan embargo yang dimandatkan Kongres AS kepada Kuba. Untuk mencabut embargo yang sudah berlangsung 50 tahun itu, Kongres AS harus menciptakan peraturan baru. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER