Israel Bebaskan Militan Yahudi Pembakar Rumah di Palestina

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 23:56 WIB
Akhir bulan lalu, militan Yahudi membakar rumah warga Palestina, menewaskan seorang bayi dan ayahnya.
(Ilustrasi/Reuters/Amir Cohen)
Tel Aviv, CNN Indonesia -- Israel membebaskan seluruh militan Yahudi pembakar rumah warga Palestina yang menewaskan seorang bayi dan ayahnya. Sebelumnya mereka adalah warga Israel pertama yang ditangkap tanpa diadili atas kasus penyerangan.

Menurut Sputnik, Senin (10/8), tidak disebutkan berapa orang yang dibebaskan. Namun media setempat memberitakan, sedikitnya delapan tersangka yang ditahan dalam 48 jam terakhir telah dibebaskan.

"Semua orang yang ditahan kemarin untuk diinterogasi telah dibebaskan," kata juru bicara badan keamanan dalam negeri Israel Shin Bet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya mereka yang ditahan adalah kelompok warga Israel pertama yang dipenjara tanpa diadili atas kasus penyerangan terhadap permukiman Palestina. Perintah penangkapan yang tidak biasa ini untuk pertama kalinya datang dari Menteri Pertahanan Moshe Yaalon.  

Mereka ditahan menyusul serangan pembakaran terhadap sebuah rumah warga Palestina di Tepi Barat pada 31 Juli lalu. Seorang bayi berusia 18 bulan bernama Ali Saad Dawabsha meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Ayah Dawabsha, Saad, 32, meninggal dunia setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Israel akibat luka bakar tingkat dua di hampir seluruh bagian tubuhnya.

Ibu dan kakak Dawabsha yang berusia empat tahun masih dalam kondisi kritis. Rumah mereka dibakar dan dicoreti, salah satunya dengan tulisan "balas dendam."

Pemerintah Palestina mengatakan bahwa pelaku adalah para permukim di permukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat. Israel enggan mengomentari tuduhan itu dengan mengatakan penyelidikan masih terus dilakukan.

Tipe penyerangan tersebut mirip dengan aksi serupa terhadap masjid-masjid di Palestina yang disebut serangan "price tag". Dalam penyerangan ini, pelaku membakar karpet masjid dan mencoreti dindingnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan itu adalah tindak terorisme dan mereka akan melakukan segala upaya untuk menangkap pelakunya.

Ada sekitar 500 ribu warga Yahudi yang tinggal di lebih dari 100  permukiman yang dibangun Israel sejak tahun 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Permukiman ini dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional dan menjadi batu sandungan terhadap perundingan damai dengan Palestina. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER