Pasca Serangan Bom, Kuil Erawan di Bangkok Kembali Dibuka

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 13:49 WIB
Puluhan biksu Thailand memimpin doa dalam pembukaan kembali Kuil Erawan di Bangkok pada Rabu (19/8), dua hari setelah bom mengguncang kuil tersebut.
Para pendoa dan wisatawan terlihat berlutut sembari memegang dupa ketika Kuil Erawan kembali dibuka pada Rabu (19/8). (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah biksu Thailand memimpin doa dalam pembukaan kembali Kuil Erawan di Bangkok pada Rabu (19/8), atau dua hari setelah serangan bom terjadi di kuil tersebut dan menyebabkan setidaknya 22 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Dilaporkan Channel NewsAsia, pembukaan kembali Kuil Erawan ditandai dengan acara doa yang dipimpin oleh puluhan biksu pada Rabu pagi. Para pendoa dan wisatawan terlihat berlutut sembari memegang dupa.

Seorang keluarga korban tewas dari Malaysia meletakkan satu bundel pakaian korban di depan kuil untuk merepresentasikan rasa kehilangan. Kuil Erawan, yang kerap menjadi destinasi wisata populer yang menggambarkan perpaduan tradisi Hindu dan Budha di Thailand, kini telah direstorasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagar besi yang bengkok kini menjadi satu-satunya penanda bahwa kuil tersebut diguncang bom yang terbuat dari tiga kilogram bahan peledak dan bantalan bola pada Senin lalu.

Dalam acara pembukaan kuil tersebut, salah satu pendoa, Tommy Goh, 56, menyatakan bersyukur karena nyawanya selamat akibat taksi yang dipesannya datang terlambat. Jika tidak, Goh diperkirakan berada di sekitar lokasi kejadian ketika bom itu meledak.

"Setiap tahun saya datang ke kuil ini. Kami seharusnya berada di sini sekitar pukul 6.50 atau 7.00 malam, namun taksi tidak juga datang dari hotel. Jadi kami pergi ke tempat lain. Sepuluh menit kemudian, semuanya bisa saja berbeda," kata Goh, dikutip dari Channel NewsAsia.

Polisi Thailand hingga kini masih memburu tersangka pelaku pengeboman yang tertangkap kamera CCTV. Pelaku diduga seorang pemuda yang mengenakan kaos kuning terang, bercelana pendek, dan membawa ransel hitam yang kemudian ditinggalkan di pagar kuil.

Sejak Selasa (18/8), polisi merilis foto tersangka pelaku pengeboman, yang tertangkap kamera CCTV. Dalam rekaman CCTV pada Senin (17/8), pelaku terlihat tenang menempatkan ransel hitam di bawah sebuah bangku, lalu berjalan pergi sambil menggenggam kantong plastik biru dan sebuah ponsel. Beberapa menit kemudian, bom meledak.

Ledakan bom menewaskan dan melukai para jamaah dan wisatawan yang tengah memadati Kuil Erawan, yang berlokasi di jantung komersial Bangkok. Dari 22 korban tewas, 11 diantaranya wisatawan asing, termasuk satu dari Indonesia.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman ini. Polisi Thailand juga belum mengantungi nama tersangka.

Ledakan di Kuil Erawan juga disusul oleh sebuah ledakan kecil di sebuah jembatan Sungai Chaopraya pada Selasa. Diduga, serangan ini terkait dengan serangan di Kuil Erawan. Petugas polisi penjinak bom, Kolonel Kamthorn Ouicharoen, mengkonfirmasi bahwa bom di jembatan berjenis sama dengan bom di Kuil Erawan.

"Peralatan yang digunakan untuk membuat bom dan ukuran bom persis sama. Polisi akan melanjutkan pengumpulan bukti pada sore ini," kata Ouicharoen.

Thailand mengalami krisis politik selama hampir 10 tahun terakhir yang menyebabkan kerusuhan dan kekerasan. Namun, serangan bom seperti ini baru pertama kali terjadi. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER