Jakarta, CNN Indonesia -- Masjid dan pusat komunitas di Amerika Serikat diimbau untuk meningkatkan keamanan menyusul laporan bahwa ekstremis militan mungkin saja menargetkan tempat ibadah dan institusi Muslim.
Dikutip dari Sputniknews, kelompok hak asasi Islam, Dewan Hubungan Amerika Islam, CAIR, menyatakan imbauan ini didasarkan pada buletin FBI pada Mei lalu bertajuk Ekstremis Milisi Luaskan Target Serangan, Termasuk Terhadap Muslim.
"Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR) hari ini meminta para pemimpin komunitas Muslim nasional untuk mempertimbangkan langkah keamanan tambahan dalam kegiatan ibadah dan aktivitas lainnya, sehubungan dengan adanya peringatan FBI soal ancaman ekstremis milisi yang mungkin menargetkan lembaga Islam, masjid dan pusat komunitas," bunyi pernyataan dari CAIR, Selasa (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pernyataan kelompok tersebut, anggota milisi ekstremis melakukan pengawasan dari lokasi yang beragam termasuk Alaska, Arizona, Indiana, Montana, New York, North dan South Carolina, Utah dan Texas.
Laporan FBI, menurut kelompok tersebut, juga mencatat bahwa ekstrimis milisi di Mississippi mungkin saja melakukan aksi pemenggalan seorang Muslim dan mengunggah rekaman secara online.
Pada 15 Juli lalu, komite kongres AS menyetujui proposal untuk mendirikan kantor yang ditujukan untuk melawan ekstremisme dalam Departemen Keamanan Dalam Negeri, senilai US$40 juta, atau sekitar Rp539 miliar.
(ama/stu)