Dikira Tewas, Pria Suriah Datang ke Pemakamannya Sendiri

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 16:17 WIB
Mohammed Rayhan, pria asal Suriah, yang diduga tewas akibat ledakan bom ternyata masih hidup setelah terperangkap di reruntuhan selama tiga hari.
Sekitar 82 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka akibat serangan bom dari pemerintah Suriah di pasar di kawasan Douma, Damaskus. (Reuters/Bassam Khabieh)
Damaskus, CNN Indonesia -- Mohammed Rayhan, pria asal Suriah, diduga menjadi salah satu dari 82 korban tewas akibat ledakan bom oleh pemerintah Suriah di pasar Douma, di timur laut Damaskus, Minggu (16/8).

Diberitakan Express, Jumat (21/8), keluarga Rayhan begitu khawatir ketika mengetahui anak laki-lakinya ini tak kunjung kembali dari pasar.

Tak lama kemudian, keluarga Rayhan pun langsung menggelar upacara pemakaman di hari yang sama setelah insiden pengeboman, mengingat secara tradisional upacara pemakaman seharusnya berlangsung selama tiga hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari ketiga, yaitu Selasa (18/8), Rayhan yang tampak linglung kembali pulang ke rumahnya dengan debu di rambut dan janggutnya.



Keluarga Rayhan yang sedang berduka mengira bahwa mereka tengah melihat seorang hantu, namun kesedihan mereka sontak berubah menjadi kebahagiaan saat mereka menyadari bahwa Rayhan masih hidup.

Upacara pemakaman Rayhan seketika berubah menjadi perayaan yang meriah.

Rayhan, yang saat ini dijuluki "Martir Hidup" oleh teman-teman dan kerabatnya, terjebak di bawah puing reruntuhan bangunan di atas pasar akibat bom selama tiga hari.

Tim penyelamat yang menyisir lokasi pengeboman menemukan Rayhan yang masih hidup tanpa makanan dan minuman selama tiga hari.

Kelompok HAM Syrian Observatory menganggap cerita Rayhan sebagai sesuatu yang luar biasa dan kerap terjadi di negara itu.

"Banyak orang yang hilang dan tahu-tahu ditemukan masih hidup," ujar Rami Abdurrahman, direktur Observatory.

"Ini sering terjadi dengan anak-anak. Saya pernah mendengar cerita tentang seorang anak berumur 3 tahun yang dikira sudah meninggal oleh keluarganya, dan tahu-tahu ditemukan masih hidup di antara puing-puing," lanjutnya.

Douma sendiri merupakan lokasi yang kerap menjadi target pengeboman pemerintah Suriah sebagai pembalasan atas roket-roket yang ditembakkan pemberontak.

Sebuah laporan Amnesty International menyatakan pemerintah Suriah tengah melakukan kejahatan perang dengan mengebom daerah yang banyak dihuni warga sipil. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER