Athena, CNN Indonesia -- Para politisi oposisi Yunani memulai upaya keras untuk mencoba membentuk pemerintah baru dan tidak menggubris tekanan untuk pemilihan baru sehingga negara itu bisa mulai mengatasi berbagai krisis.
Pada Sabtu (22/8), dua partai oposisi terbesar, partai kanan tengah dan partai ekstrim kiri, antri untuk bisa mempergunakan hak konstitusi mereka untuk mendapatkan waktu tiga hari guna membentuk koalisi baru, meski upaya mereka itu hampir pasti gagal.
Ketika Perdana Menteri Alexis Tsipras yang berhaluan kiri mengundurkan diri pada Kamis (20/8), dia mencanangkan pemilu akan diadakan bulan depan dengan harapan bisa kembali berkuasa dengan mandat yang lebih kuat untuk menerapkan program penyelamatan ekonomi baru untuk menyelamatkan Yunani dari kehancuran finansial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi partai Demokrasi Baru yang konsrvatif dan partai Persatuan Rakyat yang anti-program penyelamatan dan baru didirikan pada Jumat (21/8) setelah memisahkan diri dari partai Syriza, tidak mendukung strategi Tsipras itu.
Fofi Gennimata, yang memimpin partai sosialis PASOK yang kecil, mengingatkan para pemimpin oposisi lainnya bahwa masa depan Yunani di zona euro masih belum aman, meski dana mulai mengalir dari dana talangan bernilai 86 miliar euro pada Kamis.
“Jelas bahwa…parlemen ini tidak bisa membentuk pemerintah baru. Oleh karena itu, setiap penundaan akan memiliki dampak buruk bagi negara ini karena, seperti yang telah saya katakan berulang kali, Grexit masih mengancam kita,” ujarnya kepada wartawan setelah bertemu dengan ketua partai Demokrasi Baru Evangelos Meimarakis.
Meimarakis kemudian bertemu dengan ketua partai Persatuan Rakyat Panagiotis Lafazanis, yang bertolak belakang secara ideologis.
Kedua tokoh ini juga berbeda pendapat soal dana talangan, Meimarakis mendukung kesepakatan yang minggu ini berhasil mengatasi gagal bayar hutang, sementara Lafazanis mengatakan “kita akan menghentikan dana talangan atau dana talangan akan menghentikan Yunani.”
Perundingan keduanya tidak membawa hasil. “Perdebaan kami dengan Partai Demokrasi Baru tidak bisa dijembatani, kacau,” kata Lafazanis setelah pertemuan itu. “Sama sekali tidak ada dasar bagi kerjasama dengan partai-partai yang mendukung dana talangan itu.”
Dengan demikian dia tidak akan bekerjasama dengan lima partai: Syriza, mitra juniornya di pemerintahan koalisi yang dibubarkan, dan tiga partai oposisi seperti Demokrasi Baru dan PASOK.
Kelima partai itu minggu lalu meloloskan RUU dana talangan meski sejumlah anggota parlemen dari Partai Syriza yang dipimpin oleh Lafazanis memberontak.
Meski demikian, Lafazanis menegaskan akan mempergunakan waktu tiga hari untuk mencoba membangu koalisi anti-dana talangan. Namun, kemungkinan mitra koalisinya hanya kelompok komunis dan Pagi Keemasan, kelompok ekstrim kanan yang dijauhi oleh semua partai.
Aliansi yang kecil kemungkinan bersatu ini harus terdiri dari 57 dari 300 kursi parlemen, sesuai dengan posisi partai.
Tsipras masih memimpin partai terbesar di parlemen, Syria memiliki 149 kursi sebelum 25 anggotanya memberontak - dan dia masih belum bertemu dengan pemimpin oposisi manapun.
Namun, besar kemungkinan dia akan membuat kesepakatan koalisi karena dia berniat memenuhi ambisi memerintah Yunani seorang diri, dan juga fakta bahwa Meimarakis menyebutnya “pembohong”.
Masalah MendesakSementara itu muncul tekanan di dalam dan di luar negeri agar ada langkah cepat pada periode yang disebut Tsipras krisis di dalam krisis. Selain menerapkan program-program penyelatam ekonomi dan menyelamatkan perbankan, Yunani juga menghadapi masalah kemanusiaan.
Ribuan pengungsi dari perang saudara di Suriah dan pendatang dari negara lain memenuhi pulau-pulau di Yunani, setelah menyeberang dari Turki dengan kapal kecil.
Sejumlah besar pendatang lainnya terjebak di perbatasan dengan Macedonia dalam kondisi kotor dan menyedihkan, sementara pemerintah Yunani mengatakan tidak memiliki dana untuk membantu mereka.
 Mantan Perdana Menteri Alexis Tsipras berharap bisa menang mutlak dalam pemilu baru. (Reuters/Alkis Konstantinidis) |
“Menerapkan kesepaktan yang dicapai dengan para peminjam, mengucurkan dana ke perbankan dan krisis migran adalah masalah-maslaah mendesak yang tidak bisa menunggu, bahkan satu bulan sekalipun,” kata koran Kathimerini yang beraliran konservatif.
Pada Oktober, Yunani harus lolos kajian dari zona euro dan Dana Moneteri Internasional terkait penerapan janji untuk melakukan penghematan lebih besar dan reformasi ekonomi.
Jika gagal memenuhinya, dana talangan akan dihentikan sehingga akan ada kehancuran finansial dan kemungkinan keluar dari zona euro yang baru saja dihindari setelah Tsipras menyerah pada tuntutan pemberi pinjaman.
Eropa tampaknya khawatir dengan kemungkinan terjadi kekosongan politik.
Tsipras telah berbicara dengan Presiden Perancis Francois Hollande pada Jumat. Jeroen Dijsselbloem, yang memimpin pertemuan menteri keuangan zona euro mendesak Yunani untuk menyelenggarakan pemilu secepat mungkin untuk menghindari penundaan penerapan paket penyelamatan.
Jika tidak satupun dari tiga partai besar - Syriza, Demokrasi baru dan Persatuan Rakyat - bisa membentuk koalisi, Presiden Prokopis Pavlopoulos bisa mengumumkan penyelenggaraan pemilu pada pertengahan minggu depan yang akan dilaksanakan dalam waktu 30 hari.
(yns)