Warga Kolombia Berbondong-bondong Lari dari Venezuela

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 16:33 WIB
Warga Kolombia berbondong-bondong lari dari Venezuela setelah diusir paksa dan diancam diratakan rumahnya oleh tentara pemerintahan Nicolas Maduro.
Warga Kolombia berbondong-bondong lari dari Venezuela setelah diusir paksa dan diancam diratakan rumahnya oleh tentara pemerintahan Nicolas Maduro. (Reuters/Carlos Garcia Rawlins)
Tachira, CNN Indonesia -- Ratusan warga Kolombia terlihat mengular menyeberangi sungai Tachira di perbatasan Venezuela-Kolombia, memanggul harta benda mereka, mulai dari kulkas, ayam, kambing atau kasur. Mereka diusir paksa oleh pemerintah Venezuela dan rumah mereka diancam diratakan dengan tanah.

Diberitakan Reuters, Rabu (26/8), warga Kolombia ini telah tinggal bertahun-tahun di desa miskin Ernesto Guevara di perbatasan. Mereka harus meninggalkan rumah-rumah mereka yang terbuat dari kayu atau seng dan kembali ke Kolombia.

"Saya ingin menangis, saya kehilangan segalanya dalam semalam," kata seorang warga, Darwin Arena, 26, yang bersama istrinya susah payah membawa barang bawaaan mereka dengan gerobak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan warga ini diusir dari rumah mereka setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan perang terhadap paramiliter dan geng penyelundup di perbatasan.

Perbatasan Venezuela-Kolombia memang tempat bagi para penyelundup narkotika, paramiliter, gerilyawan sayap kanan, dan gembong perdagangan manusia.

Maduro menyalahkan warga Kolombia atas resesi yang menimpa negerinya, membuat hubungan kedua negara merenggang. Ketegangan diperparah oleh terlukanya tentara Venzuela dalam baku tembak dengan penyelundup.

Pekan lalu, Maduro menutup perbatasan dan memberikan aparat wewenang untuk menyisir rumah dan tempat usaha warga Kolombia di negara itu tanpa surat perintah.
Warga Kolombia memanggul kulkas setelah diusir dari sebuah desa di Venezuela. (Reuters/Carlos Garcia Rawlins)
Tentara Venezuela menyambangi rumah di Ernesto Guevara dan menandai aset milik warga Kolombia dengan huruf "D" untuk dihancurkan dan menjarah seluruh harta benda mereka. Ketakutan, kebanyakan warga Kolombia memilih hengkang.

"Garda Nasional datang dan mengatakan kami punya 72 jam untuk pergi dan mereka akan menghancurkan rumah kammi. Apakah kami mirip paramiliter?" kata Luz Nelsi, 36, yang rumahnya ditandai huruf D besar.

Pemerintah Venezuela menolak mengomentari masalah ini. Namun Gubernur negara bagian Tachira Jose Vielma mengatakan bahwa tindakan mereka ini bukan pelanggaran HAM karena bertujuan untuk melindungi Venezuela.

Selama puluhan tahun tinggal di Ernesto Guevara, warga Kolombia di kota itu telah hidup berdampingan dengan penduduk Venezuela. Ibu rumah tangga Maria Velazco, 47, membantu kawannya seorang warga Kolombia berkemas-kemas untuk pergi.

"Ini seperti saat rumah warga Yahudi ditandai dengan gambar bintang oleh Jerman," kata Velazco.

[Gambas:Video CNN]

Badan bencana Kolombia mengirimkan 500 bantuan medis seperti tenda dan popok ke kota Cucuta yang terletak di perbatasan.

Pemerintah Kolombia mengatakan, lebih dari 1.000 orang dideportasi paksa dari Venezuela.

"Meratakan rumah, memaksa warga, memisahkan antar keluarga, tidak memperbolehkan mengambil harta mereka yang sedikit dan menandai rumah mereka untuk dihancurkan sangat tidak bisa

diterima dan mengingatkan pada kisah pahit kemanusiaan yang tidak boleh terulang," kata Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER