Puluhan Pengungsi Tewas Dalam Truk di Austria

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 22:49 WIB
Sebanyak 50 pengungsi ditemukan tewas di sebuah truk yang diparkir di Austria timur, dekat perbatasan Hungaria pada Kamis (27/8).
Sebanyak 50 pengungsi ditemukan tewas di sebuah truk yang diparkir di Austria timur, dekat perbatasan Hungaria pada Kamis (27/8). (Reuters/Heinz-Peter Bader)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 50 pengungsi ditemukan tewas di sebuah truk yang diparkir di Austria timur, dekat perbatasan Hungaria pada Kamis (27/8). Penemuan ini mengguncang para pemimpin Eropa yang bertemu di KTT Balkan, untuk membahas sejumlah masalah, termasuk soal tsunami imigran ke Eropa.

Dilaporkan Reuters, Kepala polisi provinsi Burgenland, Hans Peter Doskozil menyatakan puluhan jenazah pengungsi ini ditemukan polisi setempat dalam truk bermuatan 7,5 ton yang diyakini terparkir di jalan tol dekat kota Parndorf sejak Rabu (26/8).

Doskozil memaparkan bahwa pihaknya saat ini belum dapat memastikan jumlah jenazah pengungsi yang ditemukan, karena ketika ditemukan jenazah sudah membusuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa berasumsi bahwa 20 pengungsi tewas, tetapi bisa juga 40 orang atau 50 orang," katanya.

Doskozil mengasumsikan bahwa para pengungsi tersebut tewas sebelum memasuki perbatasan Austria

"Diasumsikan kematian (para pengungsi) terjadi satu hingga dua hari lalu," ujar Doskozil, sembari menambahkan bahwa asumsi ini didasarkan pada banyak pertimbangan, meskipun tidak merinci pertimbangan tersebut.

Hingga saat ini, proses investigasi terkait penemuan ini masih berlangsung di Austria dan Hungaria. Pasalnya, truk tersebut memiliki nomor pelat Hungaria.

Terkait penemuan ini, Menteri Dalam Negeri Austria, Johann Mikl-Leitner menyebutnya hari ini "hari yang gelap" dan menggarisbawahi permintaan Wina bahwa Uni Eropa harus mengadopsi cara untuk mendistribusikan gelombang pengungsi ke sejumlah negara, sehingga para pengungsi tidak terjerumus dalam arus perdagangan manusia.

"Ini adalah sinyal pada tingkat Eropa untuk bertindak secepat mungkin, " katanya dalam konferensi pers, sembari menambahkan pengawasan di sekitar transportasi kereta api internasional dan daerah perbatasan telah ditingkatkan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan dalam konferensi pers di KTT di Balkan Barat di Wina, "Kami semua tentu saja terguncang oleh berita mengerikan ini, yang mengingatkan bahwa kita harus mengatasi isu imigrasi dengan cepat dan dalam semangat Eropa serta solidaritas untuk menemukan solusi."

Pernyataan Merkel sehubungan dengan eksodus puluhan ribu pengungsi, terutama dari Afrika dan Timur Tengah, yang berbondong-bondong memasuki Eropa meskipun harus bertaruh nyawa menyeberangsi Laut Mediterrania.

Tak jarang, para pengungsi harus berdesakkan dalam kendaraan yang tidak dirancang untuk membawa penumpang manusia.

Para pengungsi yang berhasil selamat sampai ke tanah Eropa, baik lewat jalan darat maupun laut, kemudian berbondong-bondong melalui wilayah Balkan, menimbulkan ketegangan di sejumlah negara di wilayah tersebut.

Hungaria, misalnya, berencana memperkuat perbatasan di sebelah selatan dengan menyiagakan helikopter, menempatkan polisi dan anjing patroli, dan tengah mempertimbangkan mengerahkan tentara, karena jumlah imigran yang berhasil melewati pagar kawat semakin meningkat.

Sementara, Komisioner Eropa Johannes Hahn menegaskan bahwa Brussels akan mengajukan sejumlah usulan segar untuk mengatasi gelombang pengungsi dalam beberapa minggu ke depan.

"Tentu menjadi tugas utama kita untuk melindungi perbatasan dengan lebih baik," kata Hahn.

"Kami mungkin akan menerapkan kuota pengungsi. Saya berharap, dengan adanya kejadian ini, 28 anggota Uni Eropa bersiap (dalam mengatasi gelombang pengungsi)," kata Hahn melanjutkan. (ama/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER