Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat Tian Chua mengapresiasi kehadiran Dr Mahathir Mohamad dalam aksi unjuk rasa Bersih 4 yang digelar di Merdeka Square, Kuala Lumpur, sejak Sabtu (29/8). Tapi menurut dia, rakyat tak boleh melupakan masa lalu di mana mantan Perdana Menteri Malaysia itu ada di dalamnya.
Chua membantu Mahathir melintas di antara kerumunan massa. Dia bilang tak banyak yang bisa dibicarakannya dengan Mahathir.
“Mahathir berhak mengekspresikan dukungannya, tapi ini tak berarti rakyat sudah melupakan bahwa bagian dari masalah hari ini adalah akibat sistem yang dia bangun, di mana ruang demokrasi ditutup,” tutur Chua, seperti dikutip malaysiakini.com. “Itu berkontribusi pada unjuk rasa hari ini.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tian Chua pernah ditahan akibat penerapan undang-undang Internal Security Act pada saat Mahathir memerintah pada 2001. Pemerintahan Mahathir menuding Chua dan beberapa aktivis bermaksud menumbangkan pemerintah menggunakan bom, peluncur granat, bom molotov, bola-bola bearing, dan senjata berbahaya lainnya.
Meski begitu, Chua mengatakan kehadiran Mahathir di sana malam itu menjadi bukti bahwa gerakan yang dilakukan di Merdeka adalah tindakan benar. Dia meyakini Mahathir telah mengakui bahwa dalam sistem otoriter tanpa ruang demokrasi, aksi mereka adalah saluran yang tepat untuk mengkoreksi situasi dan perubahan adalah melalui kekuatan rakyat.
PM Najib sendiri sebelumnya dituding telah menerima aliran duit sebesar US$ 650 juta yang masuk ke rekening pribadinya. Pengiriman uang terjadi pada 30 Agustus 2013, pada hari yang sama Najib menutup rekening tersebut, begitu kata situs
whistleblower, Sarawak Report. Kejadian ini telah memicu terjadinya unjuk rasa.
(ded/ded)