Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi diduga salah sasaran. Menurut warga, bom yang dijatuhkan pesawat tempur pasukan koalisi negara-negara Arab justru meluluhlantakkan sebuah pabrik botol dan menewaskan 36 warga sipil, yang bekerja di pabrik yang terletak di utara Provinsi Hajjah, Yaman, itu, Minggu (30/8).
Dalam serangan udara lainnya di ibukota Sanaa, warga mengatakan empat warga sipil tewas ketika bom menghantam rumah mereka di dekat sebuah pangkalan militer di selatan kota itu.
Serangan mematikan itu adalah aksi teranyar yang digelar pasukan koalisi Arab sejak Maret lalu. Serangan-serangan itu dimaksudkan untuk melawan pasukan Houthi yang diduga bersekutu dengan Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Proses
recovery korban sudah selesai, mayat 36 pekerja, banyak yang dalam kondisi terbakar, telah dievakuasi setelah serangan udara menghantam pabrik itu, pagi ini,” kata Issa Ahmed, seorang penduduk setempat, kepada kantor berita Reuters, melalui sambungan telepon.
Juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri membantah serangan udara telah menghantam warga sipil. Dia mengatakan lokasi itu dipakai oleh pasukan Houthi untuk membuat alat-alat peledak dan melatih imigran dari Afrika untuk angkat senjata.
“Kami sudah mendapatkan informasi yang akurat mengenai posisi tersebut dan menyerangnya,” kata Brigjen Asseri. “Itu bukan pabrik botol.” Dia menuding Houthi memanfaatkan imigran Afrika yang terjebak di Yaman.
Sebelumnya Amnesty International sudah melaporkan bahwa serangan-serangan bom pasukan koalisi telah menyebabkan banyak korban sipil. Serangan udara menewaskan 65 orang di kota Taiz pada Jumat pekan lalu, kebanyakan adalah warga sipil. Sementara bom yang meledak di pabrik susu di barat Yaman, pada Juli lalu, menewaskan 65 orang, termasuk 10 anak.
Bom Hari MingguMasih pada hari yang sama, sebuah bom meledak di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Sanna dan seorang pejabat keamanan senior tewas ditembak di selatan kota pelabuhan Aden. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tak ada korban jiwa dalam ledakan bom dekat kedutaan.
(ded/ded)