Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan aksi Bersih pada akhir pekan lalu tak menganggu kondisi keamanan warga negara Indonesia yang berada di Malaysia.
"Tidak ada apa-apa, di sana kondisi damai-damai saja, tak perlu dikhawatirkan. (Demonstrasi) di sana malah bisa jadi tontonan, karena di sana (demonstrasi) tidak merusak fisik," kata JK di kantornya, Jakarta, Senin (31/8).
Selain itu, JK juga mengatakan aksi ini serupa dengan aksi demonstrasi pergantian era Orde Baru ke era Reformasi di tanah air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Bersih telah digelar beberapa kali di Malaysia untuk mendesak adanya reformasi. Namun aksi kali ini fokus menyerukan Perdana Menteri Najib Razak untuk turun.
Najib dituduh terlibat korupsi setelah dana sebesar US$700 juta dari lembaga investasi 1MDB mampir di rekening pribadinya. PM Malaysia itu hingga saat ini bergeming dan mengatakan bahwa sebagian besar rakyat Malaysia mendukungnya.
Lembaga 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad adalah lembaga investasi Malaysia yang bercikal bakal dari Otoritas Investasi Terengganu yang didirikan pada 2008 untuk mengembangkan pemasukan sektor minyak negara bagian itu.
Namun, setelah pemerintah negara bagian Terengganu berubah pikiran terkait dana investasi ini pada 2009, Najib mengambil alih dan menjadikannya sebagai perusahaan milik Kementerian Keuangan.
Dana investasi ini menjadi sumber kekisruhan politik di Malaysia karena memiliki utang sebesar US$10 miliar atau lebih dari Rp141 triliun dalam lima tahun pertama.
Beberapa bulan terakhir, Najib dituduh menerima aliran dana dari 1MDB. Harian Wall Street Journal menyebut dana sebesar US$700 juta mengalir ke rekening pribadi Razak pada 2013 selama masa kampanye pemilu di Malaysia.
(ama/ama)