Calais, CNN Indonesia -- Ratusan penumpang terjebak selama berjam-jam di dalam lima kereta api cepat Eurostar yang menyeberangi Inggris-Perancis setelah adanya laporan bahwa imigran memblokade trek yang mengarah ke terowongan di bawah terowongan Channel.
Menurut linimasa Twitter Eurostar, tiga dari kereta kemudian melanjutkan ke London pada Rabu pagi, sementara dua lainnya kembali ke stasiun keberangkatan asli mereka di London dan Paris.
Eurostar telah mengumumkan di Twitter pada Selasa bahwa mereka menahan kereta “sementara pihak berwenang menangani penyusup”. Para penyusup itu kemudian terlihat di atas res di stasiun Calais. Kereta tetap diam di tempat hingga mereka dipindahkan dari terowongan dan menjauh dari trek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal melaporkan bahwa para penyusup itu adalah pendatang yang mencoba untuk menyeberang ke Inggris melalui Eurotunnel, yang juga dikenal sebagai Chunnel. Dalam tahun ini, ribuan pengungsi telah berusaha untuk menyeberang ke Inggris melalui jalur Chunnel yang berbahaya.
Penumpang di salah satu kereta yang menuju ke London, yang berhenti sekitar 1,6 km dari terowongan, sempat diberitahu untuk tenang dan mendengarkan suara orang-orang yang memanjat di atap kereta mereka.
Sebuah helikopter dengan lampu sorot kemudian mengitari kereta sementara petugas keamanan berjalan menyusuri trek untuk mencari para imigran, namun tak ada yang terlihat.
Tanpa lampu, penumpang di kereta duduk dalam gelap selama hampir empat jam tanpa pendingin udara. Seorang wanita di kelas bisnis dilaporkan menangis dan banyak penumpang mengatakan mereka tidak bisa menghirup udara karena sesak.
Eurostar kemudian menarik kereta itu kembali ke Calais, penumpang lalu turun dan menghirup udara segar. Namun ketika beberapa dari mereka mencoba naik kapal feri untuk ke Inggris, polisi militer Perancis juga mengentikan mereka, dengan alasan aturan imigrasi mengharuskan mereka kembali ke Paris. Namun kereta Eurostar juga tak bisa kembali ke Paris.
“Kami sudah terdampar di suatu tempat yang dingin tanpa informasi,” cuit salah satu penumpang, Danny Bell. “Dan, beri saya pencerahan, pada pukul 04.00 pagi di antah berantah, apa pilihannya? Bagi ratusan orang?”
Eurostar telah menawarkan untuk menukarkan tiket mereka.
(stu)