Aktivis HIV AS Kampanye Penggunaan Kondom di Film Porno

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 14:38 WIB
Aktivis HIV di California, AS, berhasil menggalang dukungan masyarakat untuk memberlakukan ketentuan memakai kondom dalam proses pembuatan film porno.
Ilsutrasi kondom. (Thinkstock/Kai_Wong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivis HIV di California, Amerika Serikat, berhasil menggalang dukungan masyarakat untuk memberlakukan ketentuan memakai kondom dalam proses pembuatan film porno. Perolehan suara tersebut akan dibawa ke meja pengambilan suara pada 2016 mendatang.

"Tidak seperti kebanyakan politisi, para pemilih tidak menganggap ini menjijikan. Mereka melihat ini sebagai upaya untuk melindungi kesehatan dan keamanan para pemeran," ujar Presiden Yayasan Kesehatan AIDS (AHF), Michael Weinstein, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/9).

Menurut Weinstein, pemain film dewasa pada kodratnya sama saja dengan manusia lain.

"Ini adalah keadilan bagi pemain film dewasa agar bisa mendapatkan keamanan seperti warga California lainnya di tempat kerja," katanya.

Weinstein menjabarkan bahwa para penggagas kampanye berhasil mengumpulkan 557.138 tanda tangan dari para pemilih, melebihi angka wajib, yaitu 365.880. Sebelum dibawa ke ruang jajak pendapat pemerintah pada November 2016, keabsahan tanda tangan tersebut akan diverifikasi ulang oleh panitia selama 30 hari kerja.

Jika disetujui tahun depan, pemerintah setempat harus mengawasi dan memastikan penggunaan kondom dalam penggarapan film porno lokal.

Dilaporkan Reuters, kebanyakan industri film dewasa AS berbasis di Los Angeles dan omsetnya bisa mencapai US$9-13 miliar. (Baca: Los Angeles Haruskan Aktor Film Dewasa Gunakan Kondom)

Beberapa pemain film dewasa terkenal dari daerah tersebut terinfeksi HIV dan mengguncang sektor usaha tersebut dan pemerintah kesehatan lokal. Menurut AHF, aktor porno 10 kali lebih rentan terkena penyakit akibat seksual ketimbang masyarakat umum.

Dalam perdebatan-perdebatan sebelumnya, para produser film dewasa mengatakan bahwa beberapa penonton tidak ingin melihat kontrasepsi dalam sebuah tayangan. Mereka menganggap kondom merusak fantasi pelanggan karena mengingatkan bahaya penyakit dan kehamilan dari hubungan seks.

(stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER