Jakarta, CNN Indonesia --
Ahmed Mohamed tak pernah mengira bahwa jam digital rakitan yang dia buat agar gurunya terkesan, akan dikira bom palsu oleh pihak sekolah.
Bukan pujian yang diterima remaja Muslim berusia 14 tahun ini ketika membawa jam rakitannya ke sekolah, melainkan borgol yang mengikat tangannya setelah petugas sekolah menelepon polisi dan meringkusnya.
Setelah akhirnya tidak terbukti merakit bom palsu, Ahmed kemudian dibebaskan dan tidak dikenakan tuduhan apapun. Namun, kisah Ahmed menjadi viral dan menuai reaksi dari para netizen dengan tagar #IStandWithAhmed.
Foto Ahmed yang tengah mengenakan kaos bertuliskan NASA tampak kesal dan bingung karena diborgol polisi sempat menjadi viral di media sosial.
Terkait hal ini, Presiden AS, Barak Obama juga memuji jam rakitan Ahmed. "Jam yang bagus Ahmed. Apakah kamu ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi pemuda untuk lebih menyukai sains. Inilah yang membuat Amerika negara hebat," cuit Obama dalam akun Twitter resmi miliknya, @POTUS.
The New York Times melaporkan bahwa staf Gedung Putih kemudian mengundang Ahmed ke Gedung Putih untuk menghadiri Malam Astronomi pada 19 Oktober mendatang, sebuah acara yang akan dihadiri oleh para ilmuwan terkenal, teknisi, astronot, guru dan para siswa yang tertarik dengan dunia sains.