Santiago, CNN Indonesia -- Satu orang warga negara Indonesia belum berhasil dihubungi setelah gempa berkekuatan 8,3 SR mengguncang lepas pantai Chile dan berpotensi tsunami.
"Warga lainnya sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan selamat. Namun demikian, ada satu orang yang belum bisa dihubungi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (17/9).
Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, menjabarkan bahwa ada 124 WNI di Chile. Kebanyakan dari mereka merupakan misionaris dan orang yang menikah dengan warga Chile.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus menghubungi dan semoga tidak ada apa-apa. Insya Allah tidak akan ada apa-apa," ucap Tata.
Dilansir dari Reuters, merujuk laporan pusat Geologi AS, USGS, gempa terjadi pada kedalaman 25 km pada Rabu (16/9). Pusat gempa terjadi pada 169 kilometer sebelah utara Valparaiso. Gempa ini awalnya dilaporkan berkekuatan 7,9 SR.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengumumkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pantai Chile dan Peru dalam beberapa jam ke depan.
Pengumuman itu juga menyebutkan peringatan tsunami di Hawaii.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan jika gelombang benar menghantam Hawaii, maka tsunami diperkirakan terjadi pada pukul 3.06 pagi waktu setempat.
USGS juga melaporkan bahwa kurang dari satu jam setelah gempa awal terjadi, tiga gempa susulan berkekuatan 6,1 SR melanda wilayah yang sama.
Pertambangan yang dioperasikan perusahaan Codelco menyatakan bahwa para pekerja tambang di Ventanas telah dievakuasi.
Pemerintah Chile mendesak warga untuk segera menjauhi garis pantai. Hingga saat ini, tidak ada laporan terkait korban maupun kerusakan.
Saksi mata melaporkan kepada Reuters bahwa guncangan gempa dapat dirasakan hingga ke ibu kota Argentina, Buenos Aires, di pesisir timur Amerika Selatan.
(den)